Find Us On Social Media :

Pantas Marc Marquez Sampai Pundung, Honda Kurang Berani Bereksperimen

Duo pembalap Repsol Honda, Alex Marquez (tengah) dan Stefan Bradl (paling kanan) saat tampil di MotoGP Republik Ceska 2020.

SportFEAT.com - Penyebab Honda mengalami stagnan perlahan terkuak. Test rider Honda saja bilang timnya kurang berani melakukan eksperiman dalam pengembangan motor.

Hasrat Marc Marquez untuk kembali menjadi juara dunia MotoGP di tengah perjuangannya pulih dari cedera bertambah berat gara-gara Honda sendiri.

Sejak ditinggal absen Marc Marquez, Honda bukannya melakukan pengembangan ke arah positif, melainkan justru stagnan.

Selama tiga tahun terakhir, Honda mengalami kemunduran masif.

Baca Juga: 3 Sosok Ini Sebut Marc Marquez Akan Pergi Jika Honda Tak Kunjung Kompetitif

Kritik keras dari para pembalap Honda, khususnya dari Marc Marquez, Alex Marquez dan Pol Espargaro merujuk pada hal yang sama, motornya sulit dihadapi.

Marc Marquez bahkan sempat marah sejak tes Valencia 2022 lalu, ketika ia sama sekali tidak bisa merasakan kemajuan dari motor baru yang ia uji untuk musim MotoGP 2023.

Test rider Honda, Stefan Bradl pun tak heran dengan sikap Marquez yang sampai marah.

Sebagai seorang test rider, sudah tentu Stefan Bradl banyak terlibat dalam pengembangan motor RC213V.

Menurut Bradl, akar permasalahan Honda adalah ketidakberanian mereka untuk bereksperiman pada pengembangan motor.

"Ada kebutuhan untuk mengejar bagian aerodinamis," kata Bradl dikutip Sportfeat dari Speedweek.

"Ducati menunjukkan keberanian karena mereka terus-menerus membawa perubahan pada perangkat dan aerodinamika. (Tapi Honda tidak).

"Honda juga tidak pernah menjadi yang terdepan dalam eksperiman seperti yang dilakukan Ducati dalam beberapa tahun terakhir," tandasnya.

"Sekarang malah akibatnya Yamaha pun ikut tertinggal," katanya menyinggung pabrikan Iwata itu.

Baca Juga: Andrea Dovizioso pun Heran Mengapa Performa Yamaha Turun Sedrastis Itu

Bradl menilai saat ini pabrikan-pabrikan Jepang sedang dalam masa ujian berat, bahkan ada di titik terendah.

Apalagi setelah Suzuki juga hengkang dari MotoGP mulai musim 2023.

"Pabrikan Jepang sekarang jatuh di kaki mereka."

"Saya perhatikan, Honda sangat kurang berani untuk berekseperimen," ucapnya lagi.

Sementara itu, raihan podium Honda yang didapat dari Marc Marquez sebelumnya tidak lepas dari kenekatan Marquez mengambil risiko tinggi.

Namun Bradl sangat paham, Marquez tentu tidak bisa mengambil risiko besar terus-terusan seperti itu dengan motor lemah mereka.

Maka dari itu Bradl tidak heran jika Marquez sekarang menuntun perbaikan besar pada Honda.

"Marc tidak bisa menggunakan kekuatannya pada motor saat ini seperti dulu. Dia harus pergi bekerja dengan terlalu banyak risiko," ucap Bradl.

"Dia menyadari bahwa dia tidak akan pernah bisa mempertahankan risiko setinggi itu dalam jangka panjang."

"Dia harus mengurangi risiko dan lebih mengandalkan motor. Tapi hasilnya semua pembalap Honda sudah jatuh berkali-kali dan hasil tahun 2022 sangat buruk."

"Marc bukan satu-satunya yang mengkritik, Alex Marquez, Nakagami sampai Pol semua juga mengeluh."

"Namun Marc yang paling nekat dan berhasil di posisi terkuat dari mereka, itu sebabnya sekarang dia menuntut perbaikan," kata Bradl.