SportFEAT.COM - Marc Marquez rasanya memiliki segala modal berharga untuk bisa menjadi pembalap MotoGP tersukses sepanjang sejarah.
Baru berusia 26 tahun, Marc Marquez tercatat sudah memenangi lima gelar juara dunia kelas utama MotoGP.
Pencapaian Marc Marquez tersebut dipercaya bakal segera bertambah pada akhir musim 2019 ini.
Hingga seri ke-12 MotoGP 2019, Marquez telah mengumpulkan 250 poin dengan enam kali meraih kemenangan.
Torehan pembalap Repsol Honda itu lebih banyak 78 poin dari pesaing terdekatnya, Andrea Dovizioso (Mission Winnow Ducati), yang saat ini duduk di peringkat kedua.
Dengan musim yang menyisakan tujuh seri, Marquez hanya perlu menjaga konsistensi penampilan demi mengunci gelar juara dunia MotoGP 2019.
Andai misi itu mampu dituntaskan, maka Marc Marquez bakal mengoleksi enam gelar juara dunia kelas premier ajang balap motor tersebut.
Baca Juga: Merasa Masih Kompetitif, Valentino Rossi Tanggapi Isu Pensiun dengan Santai
Itu artinya Marc Marquez tinggal terpaut satu gelar juara dunia dari pembalap asal Italia, Valentino Rossi.
The Baby Alien juga masih dalam jangkauan untuk menyamai, bahkan melebihi, pencapaian Giacomo Agostini (Italia) sebagai pembalap dengan koleksi gelar juara dunia terbanyak.
Dari data yang didapat SportFEAT.com, Agostini tercatat sudah delapan kali menjadi juara dunia kelas premier ajang balap motor tersebut.
Sementara itu, peluang Marc Marquez untuk menjadi juara dunia MotoGP 2019 didukung dengan penampilan konsisten yang ditunjukkan sang pembalap sejauh ini.
Dari 12 seri balapan, Marquez enam kali memenangi balapan, lima kali finis runner up, dan hanya sekali gagal menyelesaikan balapan.
Konsistensi penampilan rider asal Spanyol itu juga tak terlepas dari perubahan mental yang dilakukan olehnya.
Sejak dua musim yang lalu, Marquez memang tercatat sebagai salah satu pembalap yang memiliki "hobi" terjatuh di atas lintasan.
Pada musim 2017, Marquez tercatat 24 kali terjatuh dari motornya dan jumlah itu hanya berkurang satu pada musim berikutnya.
Memasuki musim 2019, Marc Marquez coba mengubah mentalitas balapnya dan hal itu berdampak pada jumlah crash yang menurun drastis.
Baca Juga: Cerita Cesc Fabregas soal Pernah Menepis Rayuan Maut dari Real Madrid
"Sejak tiga atau empat musim yang lalu saya memiliki mental, menang atau terjatuh. Namun saya harus kehilangan gelar juara dunia 2015 karena prinsip itu," ujar Marquez.
"Tujuan utama kami adalah memenangkan gelar juara dunia, jadi aspek yang terpenting adalah tampil dengan konsisten."
"Sekarang saya masih berusaha mencapai batasan, tetapi saya tak melakukannya pada semua lap seperti sebelumnya," ujarnya melanjutkan.
Seiring berjalannya waktu, Marc Marquez telah belajardari pengalamannya sehingga dapat tampil lebih matang.
Enam tahun tampil di kelas utama MotoGP, Marquez mengaku sudah banyak berkembang dan menjadi lebih tenang di atas lintasan.
"Semangat saya masih sama seperti 2015, bahkan mungkin lebih baik. Dengan pengalaman yang ada, saya belajar untuk menggapai batas maksimal dan menjadi lebih kuat," ujarnya.
"Saya membuat kesalahan dan belajar dari situ. Saya juga mendengar masukan tim di sekitar saya."
"Tentu saja manusia bisa membuat kesalahan yang sama dua atau tiga kali. Namun saya akan terus belajar," ujar Marc Marquez memungkasi.
Baca Juga: US Open 2019 - Federer Tersingkir, Big Three Tinggal Menyisakan Rafael Nadal
Perjuangan Marc Marquez untuk mengamankan gelar juara dunia 2019 sendiri bakal berlanjut saat tampil pada seri ke-13 tang berlangsung di San Marino.
GP San Marino 2019 sendiri dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Misano pada 13-15 September 2019.
Source | : | tuttomotoriweb.com |
Penulis | : | Doddy Wiratama |
Editor | : | Doddy Wiratama |