SportFEAT.COM - Nemanja Vidic mengungkapkan empat striker yang pernah menebar kekhawatiran baginya saat memperkuat Manchester United.
Petualangan Nemanja Vidic ke Liga Inggris dimulai ketika Manchester United merekrutnya pada Januari 2006.
Nemanja Vidic, yang saat itu berusia 24 tahun, pindah ke Liga Inggris setelah Manchester United menebus ia dari Spartak Moskva dengan duit 7 juta poundsterling (sekitar Rp).
Sejak saat itu, Nemanja Vidic selalu jadi andalan di pos bek tengah Man United dengan membentuk duet bersama Rio Ferdinand.
Baca Juga: Audisi PB Djarum Pamit, 'The Next' Kevin Sanjaya Bakal Semakin Sulit Ditemukan
Bahkan, kendati rumor pindah ke Real Madrid mengemuka pada 2010, pria yang sudah pensiun bermain itu malah mendapatkan kepercayaan berlipat dari Man United.
Kala itu, ia menandatangani perpanjangan kontrak selama empat tahun ke depan dan didapuk sebagai kapten Setan Merah untuk menggantikan Gary Neville.
Vidic dan Man United berpisah pada 2014 setelah kontrak si pemain habis dan memutuskan pindah ke Inter Milan.
Pengalaman yang panjang di Liga Inggris diakui Vidic turut memengaruhi perkembangan kemampuannya sebagai bek tengah.
Baca Juga: Meski Berhenti, Yoppy Tegaskan PB Djarum Tak Akan Menyerah Cari Pemain Potensial
Terutama kala menghadapi sejumlah striker yang menurut ia punya kemampuan mengubah laga jadi mimpi buruk baginya.
Ada lima striker paling ganas yang membekas dalam ingatan Vidic kala berkecimpung di Liga Inggris.
Nama pertama yang ia sebut adalah Peter Crouch, eks penyerang Liverpool dan Tottenham Hotspur.
"Pengalaman pertama saya adalah menghadapi Peter Crouch," kata Nemanja Vidic, dikutip SportFEAT.com dari laman The Athletic.
"Saya tak pernah berjumpa striker dengan tinggi badan dua meter. Saat itu saya berpikir,'Apa yang bisa aku lakukan hari ini untuk melawannya," ujar Vidic menambahkan.
Striker kedua yang disebut Vidic adalah legenda Chelsea asal Pantai Gading, Didier Drogba.
Vidic pernah punya pengalaman ditampar Drogba pada final Liga Champions 2008.
Hal tersebut ternyata dilihat asisten wasit Martin Balko. Alhasil, wasit Lubos Michel mengusir Drogba pada menit ke-116 setelah mendapat laporan dari Balko.
Baca Juga: Pihak KPAI Mulai Membela Diri, Sebut Tak Ada Niat Hentikan Audisi
"Dia adalah pemain yang sangat cerdas, mampu membikin para bek berpikir keras," kata Vidic.
"Drogba terus mengintaimu sepanjang pertandingan. Saya bermain menghadapi dia ketika kami berdua berada di puncak karier," tuturnya.
Adapun striker ketiga dan keempat yang menumbuhkan bibit kekhawatiran Vidic adalah pemain Manchester City, Sergio Aguero, dan eks bomber Liverpool Luis Suarez.
Untuk Aguero, Vidic mengatakan,"Ia tahu ke mana bola akan datang dan ke mana ia harus menyerang."
"Ia pusat gravitasi yang rendah, hal itu memudahkan dia mengganti arah berlari dengan cepat saat di kotak penalti, terutama ketika menghadapi bek-bek Inggris yang berbadan besar."
Baca Juga: US Open 2019 - Rafael Nadal Buktikan Diri Bukan Sekadar 'King of Clay'
Sementara itu, untuk Suarez, ia bertutur,"Semua hal yang ia kerjakan seperti semburan. Saya tak tahu persis apa yang sebenarnya ia lakukan."
"Namun, dia berhasil. Ia bermaing sangat direct dan haus akan mencetak gol. Ia berlari selama 90 menit, seperti ada api dalam dirinya."
Vidic meninggalkan Man United dengan jumlah penampilan 311 beserta catatan 21 gol dan 5 assist.
Ia juga meninggalkan 15 trofi juara pada berbagai ajang di lemari penghargaan Setan Merah.
Source | : | transfermarkt.com,theathletic.com |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |