SportFEAT.COM - Sebagian besar pencinta sepak bola tentu sudah tak asing dengan sosok Gabriel Omar Batistuta.
Selain dikenal dengan rambut gondrong trendi di masanya, Gabriel Batistuta banyak diidolakan karena ketajaman dalam membobol gawang tim lawan.
Berkat kepiawaiannya tersebut, Gabriel Batistuta pun mendapat julukan Batigol dari para penggemarnya.
Gabriel Batistuta sendiri diketahui telah menggantung sepatu pada 2005 dengan Al-Arabi (Qatar) tercatat sebagai tim terakhirnya.
Sayangnya, kabar tak sedap turut mengiringi masa pensiun sang bomber asal Argentina tersebut.
Sebelumnya, kesehatan Gabriel Batistuta mendapat sorotan lantaran kondisinya yang cukup memprihatinkan.
Batistuta bahkan sempat disebut harus menghabiskan banyak waktu dengan terbaring di ranjang dan tak bisa beraktivitas seperti biasa.
Pergerakan pria 50 tahun itu menjadi sangat terbatas karena dirinya harus menahan sakit yang teramat sangat untuk berjalan seperti biasa.
Baca Juga: Liga Champions - Anak Didik Solskjaer Bukukan Rekor yang Gagal Diukir Messi dan Ronaldo
Hal tersebut dapat terjadi lantaran Gabriel Batistuta didiagnosis mengalami cedera yang cukup parah pada kedua bagian pergelangan kakinya.
Sebagian orang pun berasumsi jika cedera itu merupakan dampak dari gerakan eksplosif yang kerap dipraktikkan Batistuta semasa masih aktif bermain.
Keadaan itu tentu saja membuat Gabriel Batistuta merasa frustrasi karena tak bisa menikmati masa pensiunnya dengan keadaan yang sehat.
"Saya meninggalkan sepak bola (pensiun, red) dan beberapa hari setelahnya saya tak bisa berjalan," tutur Batistuta beberapa tahun lalu.
"Setelah dua hari tak bisa berjalan, saya mengumpat di atas ranjang. Saya tak bisa ke kamar mandi yang berjarak tiga meter karena saya tak sanggup bangun," ujarnya melanjutkan.
Setelah bertahun-tahun hidup dalam penderitaan, kabar baik pun datang dari Gabriel Batistuta pada Selasa (17/9/2019).
Batistuta dikabarkan telah menjalani operasi di Basel, Swiss, untuk "memperbaiki" bagian pergelangan kakinya yang rusak.
Baca Juga: Jadwal Liga Champions Malam Ini - Arena Balas Dendam PSG kepada Real Madrid
Dari informasi yang dihimpun SportFEAT.com, bagian pergelangan kaki Batistuta yang sudah rusak akan diganti dengan komponen prostesis atau tiruan.
Gabriel Batistuta akan melakukan operasi pada bagian kaki kiri terlebih dulu sebelum nantinya menjalani hal serupa untuk bagian kanan.
Kabar baiknya, proses operasi itu berjalan dengan lancar dan Gabriel Batistuta pun menyambutnya dengan perasaan gembira.
"Tahap pertama telah dilalui. Pergelangan kaki buatan telah terpasang dan kini saatnya untuk masa penyembuhan," tulis Batistuta.
"Terima kasih untuk semua cinta dan perhatian yang telah kalian berikan," tulis Gabriel Batistuta melanjutkan.
Dengan begitu, harapan Batistuta untuk menikmati masa pensiun dengan perasaan yang lebih tenang pun selangkah lagi bakal terwujud.
Harapan itu sendiri pernah diungkapkan Gabriel Batistuta beberapa pekan sebelum menjalani operasi tersebut.
"Semoga saya tak kesakitan lagi ketika duduk dan bisa berjalan bahkan bermain ski dan golf lagi," ujarnya saat itu.
"Ini merupakan langkah yang terbaik. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa sakit ini," tutur Gabriel Batistuta memungkasi.
Nama Gabriel Batistuta memang begitu melegenda bagi pencinta sepak bola, terutama bagi generasi 90-an.
Pasalnya nama Batistuta turut meroket bersamaan dengan pamor Liga Italia yang tengah bersinar pada saat itu.
Baca Juga: Liga 1 2019 -Di Balik Hormat Persija Jakarta pada Bali United, Tersimpan Ancaman
Awal karier Gabriel Batistuta sendiri dimulai di Argentina dengan memperkuat Newell's Old Boys, River Plate, dan Boca Juniors, dalam kesempatan yang berbeda.
Setelah tiga musim berkutat di Negeri Tango, Batistuta pun mencoba peruntungan dengan merantau ke Italia dengan bergabung di Fiorentina.
Walau melegenda bersama Fiorentina dalam sembilan tahun masa pengabdiannya (1991-2000, tetapi Batistuta baru bisa mencicipi scudetto kala pindah ke AS Roma.
Pada musim perdananya memperkuat Serigala Ibu Kota, Gabriel Batistuta langsung menjadi bagian dari sejarah AS Roma menjuarai Liga Italia 2000/01.
Gelar itu pun menjadi satu diantara dua trofi liga yang pernah dimenang Batistuta sepanjang kariernya sebagai pesepak bola.
Trofi liga pertama yang dimenangi Gabriel Batistuta sendiri terjadi pada 1990 saat membawa River Plate menjadi juara Liga Argentina 1990.
Sedangkan di level internasional, Batistuta telah membawa Argentina dua kali menjadi juara Copa America (1990/91 dan 1992/93) dan sekali kampiun Piala Konfederasi (1992).
Gabriel Batistuta pun pernah tercatat sebagai top scorer sepanjang masa Albiceleste dengan koleksi 54 gol dari 77 penampilan.
Akan tetapi, catatan itu sudah dipatahkan oleh Lionel Messi dengan 68 gol dari 135 caps bersama Timnas Argentina.
Source | : | marca.com,transfermarkt.com |
Penulis | : | Doddy Wiratama |
Editor | : | Doddy Wiratama |