"Mereka menampar kami, ini pelajaran yang sangat luar biasa. Sulit menganalisis apa yang hilang tetapi ini begitu menyakitkan," tutur De Roon dikutip SportFEAT.com dari mediagol.
"Kami terlalu emosional (debut di Liga Champions, red)? Mungkin iya. Sekarang saya merasa pusing setelah mendapat tamparan itu," ujarnya melanjutkan.
Lebih lanjut, Marten de Roon juga mengakui Dinamo Zagreb mampu tampil lebih apik dalam pertandingan tersebut.
Pemain asal Belanda itu pun bertekad menjadikan laga lanjutan Liga Italia akhir pekan nanti sebagai momen kebangkitan.
"Kami harus segera merespons pada hari Minggu nanti. Kekalahan ini bisa menjadi sebuah pelajaran," kata gelandang 28 tahun ini.
"Anggap saja, Liga Champions dimulai saat kami menghadapi Shakhtar Donetsk. Kami harus segera bereaksi karena ajang ini sangat berbeda," kata Marten de Roon memungkasi.
Baca Juga: 5 Hal Menarik pada Pekan 1 Liga Champions - Ada Kutukan Liverpool
Laga Atalanta kontra Shakhtar Donetsk pada matchday kedua Liga Champions sendiri dijadwalkan berlangsung pada Selasa (1/10/2019) mendatang.
Namun sebelumnya, De Roon dkk. harus menghadapi tiga pertandingan beruntun dalam ajang Liga Italia.
Berdasarkan jadwal yang ada, Atalanta bakal menghadapi Fiorentina (22/9/2019), Roma, (25/9/2019), dan Sassuolo (28/9/2019).
Pada sisi lain, Atalanta menjadi satu-satunya wakil Italia yang gagal meraih poin pada matchday pertama Liga Champions 2019/20.
Source | : | Mediagol |
Penulis | : | Doddy Wiratama |
Editor | : | Doddy Wiratama |