SportFEAT.COM - Nama Loris Karius kembali menjadi sorotan pencinta sepak bola atas apa yang dilakukannya dalam ajang Liga Europa.
Sorotan tersebut didapat Karius seusai membuat blunder kala Besiktas bermain di Stadion Tehelne Pole, Bratislava, Slovakia, Kamis (19/9/2019) malam waktu setempat.
Dalam laga tersebut, Loris Karius membuat blunder yang membuat tim tuan rumah, Slovan Bratislava, mampu unggul 1-0 lebih dulu.
Blunder bermula saat Karius berusaha melakukan clearence dengan meninggalkan kotak penalti guna menghalau umpan panjang tim lawan dengan sebuah sundulan.
Namun koordinasi yang tak sempurna justru membuat sang kiper bertabrakan dengan rekannya sendiri, Pedro Rebocho.
Bola yang luput dari tandukan Karius itu pun bergulir ke arah gawang Besiktas sebelum dikuasai penuh oleh pemain Slovan Bratislava, Andraz Sporar.
Tanpa penjagaan dan gawang yang kosong melompong, Sporar dengan leluasa menceploskan bola sehingga membuat tim tuan rumah unggul 1-0.
Loris Karius is a mentally broken man. Mark my words he’ll retire early I’ll give it maybe 2 or 3 years. He was always dodgy but Kyiv has well and truly finished him, defined his career, that’s his legacy sadly...pic.twitter.com/QzX4ch2Bmq
— ConorYNWA1 ???????? (@conorYNWA1) September 19, 2019
Meski kebobolan karena kesalahan sang kiper, Besiktas seolah tak terpengaruh dan terus berupaya untuk bangkit dari keterpurukan.
Hasilnya wakil Turki itu mampu menyamakan kedudukan lewat sepakan penalti Adem Ljajic pada menit ke-29.
Bahkan, Besiktas mampu berbalik unggul 2-1 sebelum babak pertama tuntas lewat gol bunuh diri Vasil Bozhikov pada masa tambahan waktu.
Baca Juga: Celestine Babayaro, Pemain Termuda yang Jalani Debut di Liga Champions
Sayang bagi Besiktas, mereka gagal menjaga keunggulan selepas Andraz Sporar menyamakan kedudukan pada menit ke-58.
Bahkan Loris Karius harus dua kali memungut bola dari gawangnya setelah Slovan Bratislava mampu menggandakan kedudukan lewat gol di masa akhir laga.
Torehan itu dibukukan oleh Marin Ljubicic pada menit 90+3 dan Khadfi Rharsalla satu menit berselang.
Alhasil, Besiktas harus mengawali langkah perdana mereka di Grup K, Liga Europa 2019/20 dengan kekalahan 2-4.
Baca Juga: China Open 2019 - Kejutan Owi/Winny Terhenti, Anthony Lolos Lubang Jarum
Meski kekalahan malam itu bukan salah Loris Karius sepenuhnya, tetapi pemain asal Jerman ini mencoba meminta maaf atas blunder yang dilakukannya.
Pria 26 tahun tersebut bahkan memahami jika banyak fan Besiktas merasa geram dengan kekalahan yang baru saja diderita timnya.
Lewat akun Instagram pribadinya, Karius pun memberikan pendapat soal kekalahan menyakitkan yang diderita oleh Besiktas.
"Saya tahu laga ini berakhir menyakitkan untuk kami sebagai tim dan kalian sebagai fan. Saya bertanggung jawab atas gol pertama," tulis Karius.
"Setelah itu kami bisa saja memenangi laga, tetapi hal-hal tak berjalan sesuai rencana. Terlebih dengan kebobolan pada menit-menit akhir."
"Mari kita semua bersatu, semua elemen klub. Kami membutuhkan dukunganmu (fan, red)," ujarnya menambahkan.
Bagi sebagian pencinta sepak bola, Loris Karius memang dikenal sebagai penjaga gawang yang cukup kerap melakukan blunder fatal.
Salah satu blunder yang paling diingat mungkin terjadi saat Karius berseragam Liverpool, tepatnya kala tampil dalam laga final Liga Champions 2017/18.
Kala itu, Loris Karius "memberi umpan" kepada Karim Benzema yang membuka keran gol Real Madrid pada menit ke-51.
Meski sempat disamakan oleh Sadio Mane empat menit berselang, tetapi lini pertahanan Liverpool kembali kebobolan pada menit ke-64 dan 83 lewat Gareth Bale.
Atas pertimbangan itu pula, Liverpool akhirnya meminjamkan Loris Karius ke Besiktas pada musim 2018/19 selama dua tahun.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Aragon 2019 - Marc Marquez Dominan, Juara Dunia Makin Dekat dalam Genggaman
Bersama Besiktas, Loris Karius juga tercatat beberapa kali membuat kesalahan yang merugikan tim dengan warna kebesaran putih-hitam tersebut.
Rangkaian kesalahan itu pula yang membuat pamornya sebagai kiper potensial Jerman meredup dan berganti menjadi biang blunder.
Sebelumnya, Loris Karius sempat mendapat predikat sebagai kiper muda potensial berkat penampilannya bersama salah satu tim kecil peserta Bundesliga, FSV Mainz 05.
Sepanjang masa baktinya pada 2011-2016, Karius membukukan 96 penampilan bersama Mainz dengan torehan 32 clean sheet dan 124 kali kebobolan di semua ajang.
Di atas kertas statistik tersebut tidak mencerminkan jika Loris Karius adalah sosok kiper kelas dunia.
Namun sepertinya ada pemakluman dari sosok Jurgen Klopp yang kemudian memboyong sang kiper dari Mainz ke Liverpool.
Jurgen Klopp tampak yakin dengan penampilan Loris Karius karena pengamatannya selama masih melatih Borussia Dortmund.
Ditambah lagi, pelatih yang dikenal dengan filosofi gegenpressing ini adalah mantan pemain dan pelatih Mainz sehingga dirinya punya informasi lebih soal Karius.
Pada akhirnya, Loris Karius didatangkan oleh Jurgen Klopp ke Stadion Anfield dengan mahar 6,2 juta Euro pada bursa transfer musim panas 2016/17.
Baca Juga: Perjudian Pelatih Djajang Nurdjaman Hasilkan Kekalahan Barito Putera
Akan tetapi, keyakinan Jurgen Klopp itu tak sejalan dengan performa Loris Karius di atas lapangan.
Didatangkan untuk menggantikan posisi Simon Mignolet, Loris Karius tampaknya belum bisa memberi jawaban akan kiper tangguh di pertahanan terakhir Liverpool.
Hal itu dibuktikan dengan statistik 47 kali kebobolan dan 22 clean sheet selama 59 kali mempekuat Liverpool di semua kompetisi.
Harapannya tak mampu dijawab Loris Karius, Jurgen Klopp pun mendatangkan Alisson Becker dari AS Roma pada awal musim lalu.
Ditebus dengan mahar 60 juta Euro, kiper asal Brasil itu langsung memberi rasa nyaman pada pertahanan Liverpool yang berujung dengan torehan trofi Liga Champions.
Tak hanya itu, Liverpool juga kembali nyaris menjadi juara Liga Inggris setelah finis sebagai runner up pada musim 2018/19.
Alisson Becker pun menjadi pilar penting pertahanan Liverpool dengan torehan 27 kali clean sheet dan hanya kebobolan 34 kali dari 51 laga musim lalu.
Source | : | Instagram,transfermarkt.com |
Penulis | : | Doddy Wiratama |
Editor | : | Doddy Wiratama |