"Memang ada hukuman, mereka harus lari di jogging track, karena saya menilai fisik mereka juga masih kurang, mental belum kuat banget," kata Rudy.
"Tapi jadwalnya juga diatur, dua minggu pertama bisa 3-4 kali seminggu, dua minggu jelang pertandingan bisa jadi dua kali dan seminggu jelang pertandingan, hanya sekali dalam seminggu,"
""Jadi mental mereka juga terbentuk, orang lain sudah enak selesai latihan, sudah makan siang, tapi kita masih lari. Mereka harus sabar, harus habiskan program itu," tukasnya.
Baca Juga: Kalah di Korea Open 2019, Ratchanok Intanon Malah Minta Maaf ke Fajar Alfian
Di atas kertas, Putri/nita memang dijagokan di opentas junior dengan bertenger sebagai ganda putri nomor satu dunia dalam peringkat junior BWF.
Mengingat tahun ini bakal menjadi tahun terakhir mereka di kelas junior, Rudy pun berharap Vietnam IC 2019 itu mampu memetik hasil manis pada Kejuaraan Dunia Junior 2019 kali ini.
"Saya bilang ke mereka, kapan lagi? Tahun ini terakhir di junior, kans jadi juara itu besar, tapi jangan jadikan beban, jadi motivasi, jangan jadikan beban," kata Rudy.
"Saya nggak pernah bilang harus juara, tapi main fight dulu, penampilan bagus, hasilnya akan bagus," pungkasnya.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |