SportFEAT.COM - Jorge Lorenzo tak menampik jika jurang besar antara dirinya dengan Marc Marquez membuatnya kini harus rela manut dengan pilihan Repsol Honda.
Tahun debut Jorge Lorenzo dengan Repsol Honda memang bisa dikatakan berjalan tak mulus.
Sejak berhelm Repsol Honda awal 2019 lalu, Jorge Lorenzo sama sekali belum pernah finis di jajaran 10 besar dalam 14 seri terakhir MotoGP 2019.
Hasil ini memang mirip di awal kemunculannya saat bergabung dengan Ducati pada 2017 lalu.
Namun begitu, Jorge Lorenzo sendiri tak menolak jika saat ini keadaannya cukup berbeda.
Pasalnya, pembalap berkebangasaan Spanyol 32 tahun itu kini cukup 'terseok-seok'.
Selain belum pernah finis di 10 besar, Lorenzo juga kerap mengalami crash dan bahkan sempat menderita cedera cukup parah.
Cedera tersebut pun kian membuat posisinya di klasemen sementara MotoGP 2019 merosot lantaran melewatkan empat seri balapan, GP Belanda, GP Jerman, GP Republik Ceska dan GP Austria.
Baca Juga: Tak Kunjung Pensiun, Valentino Rossi Kena Sindir Legenda MotoGP
Lorenzo pun mengungkap bahwa salah satu yang menyebabkan performanya menurun adalah kesulitan beradaptasi dengan Honda RC213V versi 2019.
Padahal, saat mencoba dengan Honda RC213V 2018 pada tahun lalu, X-Fuera merasa sangat cocok.
"Saat saya mencoba versi motor sebelumnya di 2018, saya merasa sangat cocok," dikutip SportFEAT.com dari Corse di Moto.
"Tetapi lambat laun saat saya menjajal motor versi baru (2019 -red), saya menyadari bahwa mesin motor itu sangat powerful,"
"Saya merasa kesulitan saat melewati tikungan lintasan dengan motor itu," imbuhnya.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2019 - Andrea Dovizioso: Marc Marquez Sulit Dianalisis
Kesulitan yang dialami Lorenzo pun tak bisa membuatnya banyak mengeluh.
Pasalnya, motor RC213V 2019 tersebut mampu menjadi tunggangan yang cukup moncer bagi kompatriotnya, Marc Marquez.
Selama mengaspal dengan RC213V 2019, Marquez telah menjuarai delapan seri MotoGP 2019.
Ini pun menggambarkan bahwa Honda RC213V 2019 memang cocok bagi Marquez.
Sayangnya hal itu tak bisa diimbangi Lorenzo, bahkan rider Honda lainnya, Cal Crutchlow.
"Marquez, entah bagaimana dia bisa mengelola dan memanfaatkan dengan baik kekuatan ekstra ini," jelas Juara Dunia tiga kali itu.
"Tapi pembalap Honda lainnya, contohnya saya dan Cal, mengalami banyak kesulitan daripada saat masih menggunakan versi sebelumnya," ucapnya lagi.
Lorenzo pun memahami bahwa kesulitan yang dialaminya tak bisa membuat Honda berbuat banyak perubahan.
Baca Juga: Satu Hal yang Membuat Marc Marquez Dianggap Mirip dengan Valentino Rossi
Pasalnya, kubu Honda sendiri tentu akan mempertahankan RC213V 2019 lantaran memiliki Marquez yang mampu trengginas sepanjang 2019.
"Honda jelas harus mengikuti pembalap yang sering juara, ini memang logis. Pembalap lainnya-lah yang seharusnya mengikuti jejak Marquez," ungkap Lorenzo.
"Ini memang tidak berjalan baik dengan saya, tapi saya harus mengikuti apa yang digunakan oleh pembalap yang menang," kata dia lagi.
Lorenzo pun berusaha realistis dengan kondisinya saat ini. Pembalap yang lekat dengan nomor 99 itu bahkan sudah tak berkeinginan untuk naik podium hingga seri terakhir MotoGP 2019, GP Valencia.
Akan tetapi, dirinya menargetkan untuk terus konsisten finis di 10 besar.
"Saya harus realistis, untuk sekarang ini kembali memenangi balapan adalah hal yang sangat kecil kemungkinannya," ucap Lorenzo memungkasi.
Source | : | Corse di Moto |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |