SportFEAT.COM - Mercedes baru saja sukses mengamankan gelar juara dunia konstruktor untuk ajang Formula 1 (F1) musim kompetisi 2019.
Kepastian itu didapat tak lepas dari hasil F1 GP Jepang 2019 yang digelar pada Minggu (13/10/2019).
Dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Suzuka tersebut, Mercedes sukses menempatkan kedua pembalapnya finis di posisi podium.
Valtteri Bottas berhasil menjadi pembalap pertama yang melintasi garis finis seusai menuntaskan 53 lap GP Jepang 2019 dalam 1 jam 21 menit 46,755 detik.
Sementara Lewis Hamilton hanya bisa finis di tempat ketiga setelah tak bisa melewati Sebastian Vettel (Ferrari) yang finis tepat di depannya.
Dengan hasil tersebut, Mercedes berhak mendapat 41 poin tambahan dari gelaran F1 GP Jepang 2019.
Valtteri Bottas yang tampil sebagai pemenang berhak mendapat 25 poin, sedangkan Lewis Hamilton meraih 15 poin karena finis ketiga.
Sedangkan satu poin tersisa datang dari Hamilton atas pencapaiannya membukukan waktu putaran tercepat (1 lap) sepanjang balapan berlangsung.
Baca Juga: Marc Marquez Kelewat Dominan, Promotor Yakin MotoGP Tak Bakal Ditinggal Penonton
Berkat tambahan 41 poin tersebut, Mercedes pun makin kokoh berada di puncak klasemen kejuaraan dunia konstruktor F1 2019.
Bahkan tim yang berbasis di Jerman itu sudah berhak mengklaim gelar juara dunia konstruktor walau musim ini masih menyisakan empat balapan.
Hal tersebut dapat terjadi lantaran koleksi poin yang dibukukan Mercedes sudah tak mungkin dilampaui oleh pesaing terdekat mereka, Ferrari.
Hingga F1 2019 berlangsung 17 seri, Mercedes telah mengoleksi 612 poin yang dipersembahkan oleh Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas.
Sementara itu, Ferrari yang diperkuat Sebastian Vettel dan Charles Lecler bercokol di peringkat kedua dengan raihan 435 poin.
Berdasar hitungan yang dibuat SportFEAT.com, keunggulan 177 poin Mercedes atas Ferrari secara matematis sudah tak mungkin terkejar.
Pasalnya, Ferrari hanya bisa mendapat tambahan maksimal 176 poin dari empat seri yang tersisa pada musim ini.
Bagi Mercedes, gelar juara konstruktor F1 2019 ini menjadi kali keenam yang berhasil mereka raih secara berturut-turut.
CHAMPIONS OF THE WORLD! FOR THE SIXTH TIME! #ATeamComeTrue pic.twitter.com/DLjB8YPUKy
— Mercedes-AMG F1 (@MercedesAMGF1) October 13, 2019
Kedigdayaan yang ditunjukkan Mercedes dalam enam musim terakhir tentu tak lepas dari peran sang kepala tim sekaligus CEO, Toto Wolff.
Dari informasi yang didapat SportFEAT.com, Wolff datang ke Mercedes sebagai direktur eksekutif pada Januari 2013.
Sebelumnya, pria asal Austria ini tercatat sebagai salah satu petinggi tim Williams sejak 2009.
Baca Juga: Eliud Kipchoge, Pemecah Rekor Lari Maraton yang Tak Diakui Dunia karena 3 Hal
Di tangan Toto Wolff, sepak terjang Williams sebenarnya bisa dibilang biasa saja lantaran selalu berkutat di papan tengah.
Namun pada tahun terakhirnya, 2012, Wolff sempat mengukir sejarah bersama Williams kala membawa Pastor Maldonado meraih kemenangan di GP Spanyol.
Maldonado pun tercatat sebagai pembalap Williams terakhir yang mampu memetik kemenangan dalam sebuah balapan F1.
Setelah pindah ke Mercedes, Toto Wolff perlahan menjelma menjadi team principal nomor wahid dalam ajang balap tersebut.
Pada tahun pertamanya bersama Mercedes (2013), pemilik nama lengkap Torger Christian Wolff itu memang masih tak berkutik di hadapan Red Bull-Renault.
Namun sejak F1 menerapkan peraturan turbo hybrid pada 2014, Wolff bersama Mercedes seperti tak lagi tersentuh oleh tim lain.
Mercedes pun sukses mengamankan gelar juara dunia konstruktor sebanyak enam kali secara beruntun sejak 2014 hingga 2019.
Pencapaian itu menyamai rekor Ferrari yang pernah mengukir hal serupa pada masa kejayaannya (1999-2004).
Baca Juga: Ketahuan Pakai Doping, Peraih Medali Emas Olimpiade 2012 Pensiun
Atas kecemerlangannya dalam memoles Mercedes, Toto Wolff disebut-sebut telah mendapat tawaran menggiurkan dari promotor F1, Liberty Media.
Dilansir SportFEAT.com dari PlanetF1, pria 47 tahun ini mendapat tawaran untuk menggantikan posisi Chase Carey sebagai orang nomor satu dalam ajang F1 (CEO Formula One Group).
Sosok Wolff dipercaya bisa mengangkat pamor ajang balap mobil jet darat tersebut yang terus menurun.
Apalagi kontrak Carey sebagai pimpinan tertinggi Formula 1 bakal berakhir pada musim depan.
Walau begitu, Toto Wolff dikabarkan belum begitu tertarik untuk menjalankan peran sebagai orang nomor satu di ajang F1.
"Saya belum mempertimbangkan dan membuat diskusi nyata terkait tawaran menjalankan kompetisi Formula 1," tutur Wolff pada saat itu.
"Saya cinta olahraga ini tetapi saya juga mencintai apa yang saya lakukan saat ini (menjadi team principal Mercedes). Itu benar-benar membuat saya bahagia," ujarnya memungkasi.
Sementara itu, Toto Wolff masih memiliki satu misi untuk dituntaskan bersama Mercedes, yakni mengamankan gelar juara dunia pembalap F1 2019.
Sebenarnya, gelar tersebut bisa dibilang juga sudah aman di genggaman Mercedes karena dua pembalapnya berurutan menduduki peringkat teratas pada tabel klasemen.
Baca Juga: Mackenzie Dern, Petarung UFC yang Mendapat Manfaat Besar dari Menyusui
Lewis Hamilton berada di puncak klasemen dengan koleksi 338 poin, sementara Valtteri Bottas duduk di peringkat kedua dengan 274 poin.
Sementara itu, Charles Leclerc yang berada di peringkat ketiga tercecer dengan raihan 223 poin.
Dengan empat balapan tersisa, Leclerc maksimal hanya bisa memetik 104 poin yang notabene tak bisa mengimbangi torehan angka Hamilton.
Kini persaingan perebutan gelar juara dunia pembalap F1 2019 praktis menyisakan dua pembalap Mercedes.
Dengan keunggulan 64 poin tersebut, Hamilton secara matematis berada di posisi yang lebih diuntungkan untuk menjadi juara dunia F1 2019.
Lewis Hamilton bahkan bisa saja mengamankan gelar juara pada seri selanjutnya yang akan digelar di Meksiko (27/10/2019).
Syaratnya, pembalap Inggris itu harus bisa minimal mencetak 14 poin lebih banyak ketimbang Bottas pada balapan yang berlangsung di Autodromo Hermanos Rodriguez tersebut.
Source | : | formula1.com |
Penulis | : | Doddy Wiratama |
Editor | : | Doddy Wiratama |