SportFEAT.COM - Kunlavut Vitidsarn sukses menorehkan sejarah baru setelah berhasil meraih medali emas Kejuaraan Dunia Junior 2019, Minggu (13/10/2019).
Kunlavut Vitidsarn baru saja meraih gelar juara dunia junior ketiganya pada Kejuaraan Dunia Junior 2019.
Pada turnamen bergengsi di level junior yang dihelat di Kazan Gymnastic Center, Rusia, itu, tunggal putra asal Thailand tersebut memenangi laga final atas Christo Popov (Prancis).
Melihat perjalanan Christo Popov dalam mengarungi Kejuaraan Dunia Junior 2019, laga final tersebut awalnya diekspektasikan bakal berjalan seru.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya, Vitidsarn sama sekali tak memberikan ruang bagi Popov untuk menyerang. Dia banyak mendikte Popov dengan mengarahkan banyak pukulan ke bagian sudut-sudut lapangan.
Laga pun berjalan cukup singkat dan berakhir dengan kemenangan bagi Vitidsar atas Popov dengan skor 21-8, 21-11 dalam tempo 36 menit.
Baca Juga: Anthony Ginting Menyadari 'Musuh' Utamanya yang Sering Terulang di Setiap Laga
"Ini adalah tahun terakhir saya berkompetisi di level junior dan banyak sekali tekanan yang saya pikul. Saya sempat merasa kesulitan, tapi berhasil menjaga momentum di laga final tersebut," ungkap Vitidsarn, dikutip SportFEAT.com dari Nation Thailand.
"Saya hanya berusaha menerapkan pola bermain saya sendiri. Pencapaian ini menjadi langkah besar bagi saya untuk ke depannya," kata dia lagi.
Titel juara dunia junior tersebut menjadi yang ketiga sepanjang karier bulu tangkis Vitidsarn.
Sebelumnya, Kunlavut Vitidsarn juga menyandang gelar juara dunia junior pada 2017 dan 2018.
Prestasi tersebut menyamai rekor milik tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon, yang saat ini sudah melalang buana di level senior.
Ratchanok Intanon juga tercatat sukses meraih tiga gelar juara dunia junior dalam tiga tahun beruntun (2009-2011).
Adapun bagi Vitidsarn sendiri, catatan manis ini menghadirkan sejarah baru bagi bulu tangkis dunia.
Sebab, kini pemain 18 tahun itu menjadi tunggal putra junior pertama yang mampu meraih tiga gelar juara dunia junior secara back-to-back.
Sepak terjang Vitidsarn di level junior memang cukup superior, nyaris tak ada tunggal putra junior yang mampu mengimbangi pola bermainnya yang terlihat 'matang'.
Baca Juga: Sudah Pensiun, Lee Chong Wei Tetap Menarget Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020
"Saya merasa sangat terhormat bisa menyamai rekor milik Ratchanok Intanon di Kejuaraan Dunia Junior. Tapi, kami masih berbeda, karena dia sudah berhasil melanjutkan trek positifnya di level senior," kata Vitidsarn.
Transisi pemain dari level junior menuju level senior memang menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pebulu tangkis.
Ada beberapa pemain yang mampu melanjutkan prestasinya di level senior, tapi tak sedikit pula yang justru meredup saat melangkah ke level senior.
Di sisi lain, masih ada pemain junior lainnya yang pernah meraih banyak gelar juara dunia junior di nomor lain.
Baca Juga: Liga 1 2019 - Boyong 22 Pemain ke Bali, Persib Bertekad Akhiri Rekor Buruk
Tak jauh berbeda dengan Intanon, pemain tersebut saat ini juga tergolong menjadi salah satu pemain elite di level senior.
Pemain yang dimaksud adalah Chen Qing Chen.
Chen pernah meraih tiga gelar juara dunia junior ganda campuran, yakni saat berpasangan dengan Huang Kai Xiang (2013-2014) dan Zheng Si Wei (2015).
Sedangkan di nomor ganda putri, Chen Qing Chen merengkuh dua gelar juara dunia junior bersama Jia Yi Fan pada 2014-2015.
Source | : | Badminton Planet,nationthailand.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |