SportFEAT.COM - Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) sebenarnya mengawali seri balapan MotoGP Malaysia 2019 dengan cukup manis.
Sejak bergulirnya empat sesi latihan bebas sampai kualifikasi, Fabio Quartararo menunjukkan dominasinya.
Rider berkebangasaan Prancis yang masih berusia 20 tahun itu tampil trengginas dan sukses mengukuhkan diri menjadi polsitter MotoGP Malaysia 2019.
Akan tetapi, rentetan tren positif Fabio Quartararo tersebut seketika dinaungi awan kelabu tatkala sesi balapan MotoGP Malaysia 2019, Minggu (3/11/2019) bergulir.
Sejak memasuki lap pertama, Quaratararo langsung terjerembab.
Start dari posisi pertama, posisi rider beralias El Diablo itu langsung melorot tajam.
Lima rider lain seketika itu melewatinya dengan mudah dan Quartararo sendiri pun harus tergusur ke urutan keenam.
Tak sampai disitu, penampilan Quartararo semakin melempem. Posisi sempat turun ke urutan delapan.
Baca Juga: MotoGP Malaysia 2019 - Andrea Dovizioso Puji Valentino Rossi yang Agresif tapi Tetap Tertib
Dan pada akhirnya, Fabio Quartararo pun harus gigit jari dalam menuntasi balapan MotoGP Malaysia 2019 dengan finis di urutan ke tujuh.
Penampilan anti-klimaks Quartararo pun mendapat sorotan tajam.
Hasil tersebut tentu amat di luar dugaan, termasuk bagi Quartararo sendiri.
Dilansir SportFEAT.com dari L'Equipe, Quartararo mengakui bahwa penampilannya pada sesi balapan amat buruk dan jauh dari harapan.
Menurut El Diablo, salah satu kesalahan dini yang dilakukan adalah mengawali sesi balapan kurang agresif sejak memasuki lap pertama.
Selain itu, ada kesulitan pengereman yang dirasakan Quaratararo di samping keluhannya tentang pergerakan ban depan yang cukup mengganggu.
"Saya melakukan start yang sangat buruk, sangat-sangat buruk bahkan sejak lap pertama dimulai," ungkap Quartararo.
"Tim kami membuat pilihan berbeda dengan rider lain dengan menggunakan ban belakang soft, saya pikir ini awalnya adalah ide yang bagus,"
"Tapi, sejak lap pertama bergulir saya malah susah mengerem, ada banyak pergerakan di ban depan yang cukup menyulitkan saya dalam membalap. Ini adalah masalah yang tidak saya duga sebelumnya," imbuhnya.
Lights out at Sepang! ????
Who did the best @MissionWinnow start of the #MalaysianGP? Vote now! ⬇️#MotoGP pic.twitter.com/WVbn4ndJkR
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) November 3, 2019
Baca Juga: Lewis Hamilton, Gelar Juara Dunia F1 2019 dan Rekor yang Berpotensi Dipecahkan
Sepanjang 20 lap yang bergulir pada MotoGP Malaysia 2019, Quartararo memang tertahan cukup lama di urutan kedelapan.
Barulah menjelang lap-lap terakhir, Quartararo berhasil menikung Jack Miller (Pramac Ducati) dan mengamankan posisi ketujuh.
"Saya kehilangan tempat pertama sangat cepat, melorot ke urutan keenam lalu delapan dan berakhir ketujuh. Saya kehilangan banyak peluang untuk meraih posisi lebih baik," ucap Quartararo.
"Saya paham di MotoGP, jika sekali saja kehilangan momentum dan tertinggal jauh sejak awal lap, maka balapan akan sangat terasa sulit," tukas dia.
Tak mau berlama-lama larut dalam kesedihan, ridr yang juga meraih penghargaan Rookie of the Year 2019 tersebut ingin segera berbendah dan 'move on' pada seri terakhir MotoGP 2019.
"Kami akan kembali berdiskusi dengan tim tentang apa yang sebenarnya terjadi pada balapan kemarin. Kami akan mencoba memahami semuanya dan bersiap untuk menatap GP Valencia mendatang,"
"Saya optimistis kami mampu tampil kuat di Valencia karena sirkuitnya amat cocok dengan motor saya. Kami juga sudah menjalani tes di sana tahun ini. Jadi sudah ada sedikit gambaran. Kami akan melakukan yang terbaik nantinya," tutupnya.
MotoGP Valencia 2019 akan dihelat pada 15-17 November mendatang.
Seri penutup MotoGP 2019 tersebut bakal digelar di sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, yang dikenal sebagai lintasan dengan arah berlawanan jarum jam dengan karakteristik sempit dan lambat.
Baca Juga: Liga 1 2019 - Kerinduan Persib terhadap Bobotoh dan Si Jalak Harupat Bakal Segera Terobati
View this post on Instagram
Source | : | Lequipe.fr,Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |