Baca Juga: Alex Marquez Resmi Berlabuh ke Repsol Honda, Duo Marquez Siap Saling Sikut di MotoGP 2020
Namun, pada Sabtu (16/11/2019) kemarin, Zarco memberikan pernyataan cukup mengejutkan dengan menyebut bahwa Reale Avintia bukanlah tim elit di MotoGP.
Zarco bilang bahwa dia lebih memilih turun di kelas Moto2 ketimbang bergabung dengan Reale Avintia. Bahkan, dia sempat berkata bahwa bergabung dengan Avintia sama halnya kembali ke KTM.
"Pernyataan Zarco sebelumnya tentang Avintia memang tidak profesional," kritik Bos Aprilia Gresini, Carlo Pernat.
"Tapi saya tetap menyarankan dia untuk menerima tawaran bergabung dengan Avintia. Apalagi Gigi Dall'igna sudah menjanjikannya dukungan penuh,"
"Kalau Zarco bisa tampil baik di Avintia pada 2020, akan ada peluang baginya untuk dilirik Pramac Racing," imbuhnya.
Pernyataan Zarco tentang Avintia itu memang tidak sepenuhnya salah. Reale Avintia yang sebelumnya berstatus sebagai tim privateer memang sedikit berada di bawah tim satelit Ducati lainnya, Pramac Racing.
Namun demikian, dua hari setelah melontarkan pernyataan 'kontroversial' itu, rider 29 tahun tersebut justru dikabarkan melakukan pertemuan dengan beberapa petinggi Ducati.
Dilansir SportFEAT.com dari Speed Week, Zarco bertemu dengan General Manajer Ducati Corse, Gigi Dall'igna, dan Sporting Director Ducati, Paolo Ciabatti, pada Senin (18/11/2019) pagi selama satu jam.
Setelahnya, rider berkebangsaan Prancis itu menemui bos Reale Avintia, Raul Romero.
Source | : | Autosport,Speedweek.com,gpone |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |