Tak salah jika nama Liem Swie King memang menjadi legenda hidup yang cukup terkenal dalam dunia bulu tangkis Tanah Air.
Liem Swie King pun sampai saat ini masih menaruh perhatiannya dalam kemajuan dunia bulu tangkis Indonesia.
Pria kelahiran Kudus yang pernah memiliki nama panggilan Guntur itupun menyoroti salah satu gap besar yang terjadi antara nomor tunggal dan nomor ganda di Indonesia.
Juara All England Open 1978 itu sadar betul ada jurang dalam yang cukup lebar memisahkan prestasi nomor tunggal dan ganda dalam bulu tangkis Indonesia.
Seperti diketahui, dominasi Indonesia dalam peta persaingan bulu tangkis dunia saat ini berasal dari nomor ganda, khususnya ganda putra dan ganda campuran.
Di nomor ganda putra, Indonesia punya tiga pasangan yang bertengger di lima besar dunia.
Mereka adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (1), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (5).
Sedangkan ganda campuran, ada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (5) dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja (9).
Total gelar juara dari dua nomor andalan Indonesia tersebut pun terbilang cukup banyak diraih tahun ini.
Sementara di nomor tunggal, khususnya tunggal putri, skuad Merah Putih masih agak tertinggal dari negara lain.
Jika mau membandingkan dari sektor putra dan putri, tunggal putra memang masih lebih banyak berbicara.
Sebab saat ini Indonesia juga memiliki dua tunggal putra yang meramaikan jajaran 10 besar dunia, yakni Jonatan Christie (6) dan Anthony Sinisuka Ginting (8).
Namun, raihan titel kampiun beberapa turnamen elit BWF masih harus tertunda bagi kedua pemain itu.
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |