Baca Juga: Enggan Menyerah, Gregoria Berambisi Mengejar Debutnya pada Olimpiade Tokyo 2020
Belum lagi soal penampilan mereka dalam dua turnamen bergengsi, Denmark Open 2019 dan French Open 2019, Oktober lalu.
Praveen/Melati yang sebelumnya terus-menerus harus puas menjadi runner-up, akhirnya berhasil membungkam banyak pihak yang meragukan mereka pada dua gelaran BWF World Tour Super 750 itu.
Praveen/Melati sukses menjadi juara Denmark Open 2019 dan French Open 2019 secara back-to-back alias dalam dua pekan beruntun.
Lawan yang mereka hadapi di laga final kedua turnamen itu pun bukan sembarang lawan.
Praveen/Melati sukses meredam perlawanan para penguasa ganda campuran asal China.
Di Denmark Open 2019, Praveen/Melati berhasil menaklukkan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (21-18, 18-21, 21-19).
Sementara pada French Open 2019, mereka mampu mengalahkan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (22-24, 21-16, 21-12).
Berkat penampilan fantastis mereka pada dua turnamen itulah, tak sedikit kalangan penggemar bulu tangkis Tanah Air yang mulai menaruh harapan kepada mereka.
Utamanya soal peluang menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Seusai memenangi Denmark Open 2019 dan French Open 2019, Praveen/Melati lantas dianggap mampu meneruskan estafet kesuksesan dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Seperti diketahui, Tontowi/Liliyana adalah salah satu ganda campuran Indonesia terbaik yang langganan juara turnamen bergengsi dan berhasil menyabet medali emas Olimpiade Rio 2016.
Menyadari hal ini, Melati pun tidak merasa terbebani.
Source | : | ANTARA News |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |