SportFEAT.COM - Meski berasal dari negara yang kurang familiar dengan bulu tangkis, Stoeva bersaudari siap merajut mimpi tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Stefani Stoeva dan Gabriela Stoeva adalah kakak-beradik asal Bulgaria yang meniti karier sebagai pemain bulu tangkis profesional.
Berpasangan di nomor ganda putri, Stoeva Bersaudari tercatat pernah menembus peringkat delapan dunia dalam ranking BWF.
Prestasi itu membuat Stefani/Gabriela makin diperhitungkan dalam persaingan bulu tangkis ganda putri dunia yang saat ini didominasi pasangan Asia.
Kini, Stoeva Bersaudari pun siap merajut asa mereka demi bisa lolos dan tampil pada Olimpiade Tokyo 2020.
Akan tetapi, perjuangan Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva untuk tampil dalam ajang empat tahunan itu menemui sejumlah kendala.
Salah satunya datang kala terjadi friksi antara Stoeva Bersaudari dengan Federasi Bulu Tangkis Bulgaria.
Baca Juga: Kehadiran An Se-young Buat Sung Ji-hyun Makin Serius Menatap Olimpiade Tokyo 2020
Masalah itu rupanya berdampak cukup signifikan bagi Stefani Stoeva dan Gabriela Stoeva.
Stoeva Bersaudari bahkan harus absen dalam beberapa turnamen bergengsi justru di saat periode kualifikasi Olimpiade 2020 sudah dimulai.
Masalah berikutnya datang dari konsekuensi yang dipilih Stoeva Bersaudari setelah memutuskan untuk pindah pusat latihan ke Paris, Prancis.
Walau masih bisa sesekali kembali ke Bulgaria, tetapi latihan di negara orang tetap memberi kesan yang berbeda.
"Berlatih di Paris telah banyak membantu kami. Kalian bisa melihat sendiri buktinya," ujar Gabriela Stoeva dikutip SportFEAT.com dari laman BWF.
"Tentu saja terasa berat karena Prancis bukan negara kami, ini tempat kami bekerja. Terkadang pengorbanan harus dilakukan," ujar perempuan 25 tahun itu melanjutkan.
Perbedaan pendapat dengan Federasi Bulu Tangkis Bulgaria juga mengakibatkan Stoeva Bersaudari memiliki pilihan turnamen yang terbatas untuk diikuti.
Sejak berakhirnya All England 2019 pada Maret lalu, Stefani/Gabriela tak bisa mewakili Bulgaria tampil di turnamen kategori BWF World Tour Super 500 ke atas.
Baca Juga: SEA Games 2019 di Filipina Semrawut, Indonesia Sempat Disiapkan Jadi Tuan Rumah Pengganti
Alhasil, Stoeva Bersaudari sementara waktu hanya bisa tampil di level 300, 100, hingga international challenge.
Pengecualian terjadi kala mereka ambil bagian dalam Kejuaraan Dunia 2019 (Agustus, red) di Swiss di mana mereka memenuhi kualifikasi untuk tampil.
Pembatasan tersebut baru berakhir pada September 2019 kala Stefani Stoeva dan Gabriela Stoeva tampil dalam turnamen BWF World Tour Super 1000, China Open 2019.
Sejak saat itu, Stoeva Bersaudari mulai bisa mendapat tambahan poin siginifikan yang sangat membantu upaya mereka lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Hingga saat ini, Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva menduduki peringkat ke-12 dalam ranking Race To Tokyo untuk nomor ganda putri.
Stoeva Bersaudari untuk sementara masuk dalam daftar pasangan yang lolos dari 16 tiket yang tersedia untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Peluang lolos Stefani/Gabriela makin besar karena ada sejumlah pasangan yang terbentur aturan maksimal dua wakil per negara.
Belum lagi ada aturan BWF yang mewajibkan tiap-tiap benua (kontinental) harus terwakili pada gelaran cabor bulu tangkis pada Olimpiade 2020.
Alhasil, ada sejumlah pasangan dengan ranking tinggi yang tak bisa lolos otomatis ke Jepang lantaran dua syarat di atas.
Berikut update ranking race to Tokyo per 19 November 2019 dan 16 ganda putri yang sementara lolos ke Olimpiade Tokyo 2020:
NO (Ranking Dunia) | PEMAIN | POIN |
---|---|---|
1 | Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) | 85,602 |
2 | Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) | 80,150 |
3 | Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang) | 78,693 |
4 | Kim So-yeong/Kong Hee-yong (Korea Selatan) | 73,000 |
5 | Lee So-hee/Shin Seung-chan (Korea Selatan) | 72,180 |
6 | Du Yue/Li Yin Hui (China) | 64,629 |
7 | Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia) | 58,625 |
8 | Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand) | 47,997 |
9 | Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (Bulgaria) | 45,550 |
10 | Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia) | 41,844 |
11 | Selena Piek/Cheryl Seinen (Belanda) | 39,856 |
12 | Rachel Honderich/Kristen Tsai (Kanada) | 38,682 |
13 | Maiken Fruergaard/Sara Thygesen (Denmark) | 38,107 |
14 | Chloe BIRCH/Lauren SMITH (Inggris) | 37,383 |
15 | Setyana Mapasa/Gronya Somerville (Australia) | 35,082 |
16 | Doha Hany/Hadia Hosny (Mesir) | 24,016 |
Walau demikian, Gabriela Stoeva akan tetap berjuang bersama sang adik hingga mereka resmi lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Berdasarkan catatan SportFEAT.com, Stoeva Bersaudari memiliki waktu hingga periode kualifikasi ditutup pada 26 April 2020.
"Kami memulai musim panas dengan sejumlah masalah yang membuat kami harus berhenti sejenak," tutur Gabriela Stoeva.
"Ketika Anda harus berhenti bermain di level tinggi, akan sangat sulit untuk kembali mengejar persaingan dengan ganda putri top dunia lainnya."
"Jadi, tujuan utama kami adalah mencapai level permainan seperti pada awal tahun sehingga kami dapat terus bersaing," tutur perempuan berambut pirang ini melanjutkan.
Baca Juga: Tes MotoGP 2020 Jerez, Valentino Rossi: Vinales Sungguh Sangat Cepat, tetapi ...
Sementara itu, Stefani Stoeva menyebut hasil yang didapat pada tiga turnamen bulu tangkis di Asia pada November 2019 membuat mereka makin percaya diri.
Tiga turnamen yang dimaksud adalah Fuzhou China Open, Hong Kong Open, dan Gwangju Korea Masters 2019.
Meski mentok di perempat final, tetapi penampilan mereka di Asia dianggap Stefani Stoeva memberi sinyal positif.
"Ini memberi kami kepercayaan diri sehingga tak lagi terlalu takut kala bersua dengan pasangan Asia. Itu adalah hal positif," ujar Stefani Stoeva.
"Menang atas pasangan top selalu bisa memantik motivasi untuk bekerja lebih keras."
"Pelatih kami juga meminta kami bermain seperti ganda putra, lebih agresif. Kami juga melakukan sparing dengan pemain putra," tutur Stefani Stoeva memungkasi.
Source | : | bwfbadminton.com |
Penulis | : | Doddy Wiratama |
Editor | : | Doddy Wiratama |