Awalnya, SEA Games 2019 direncanakan untuk digelar di Brunei Darussalam, tetapi batal karena tak mendapat izin dari pemerintah setempat.
Brunei dinilai belum siap karena kurangnya fasilitas olahraga, akomodasi, hingga persiapan atlet mereka.
Mengetahui Brunei Darussalam batal menjadi tuan rumah, Filipina mengajukan diri untuk menggelar SEA Games 2019 dan langsung disetujui.
Baca Juga: Hasil Liga Champions - 3 Tim Lolos, Robert Lewandowski Robek Rekor Sendiri
A loan worth P11 billion from a Malaysian bank was used for the construction of facilities for the SEA Games which the Philippines will be hosting, Senate Minority Leader Franklin Drilon bared. | @KAguilarINQ https://t.co/zH4UIhJsmO
— Inquirer (@inquirerdotnet) November 21, 2019
Akan tetapi, masalah finansial menghantui Negeri Tagalog di tengah persiapan mereka menyelenggarakan ajang dua tahunan tersebut.
Pada Juli 2017, Filipina santer dikabarkan membatalkan diri sebagai tuan rumah SEA Games 2019.
Pasalnya, dana yang disiapkan untuk menggelar SEA Games 2019 sebagian dipakai Pemerintah Filipina untuk membangun ulang Kota Marawi.
Marawi sempat menjadi medan perang antara militer Filipina dengan militan ISIS selama berbulan-bulan.
Namun, timbul pertanyaan siapa yang mesti bertanggung jawab terhadap kerunyaman situasi ini?
Dilansir SportFEAT.com dari CNN Phillipines Ketua DPR Filipina, Alan Peter Cayetano, menuduh Ketua Senat Minoritas, Franklin Drilon, yang mendesak pemerintah untuk mengurangi anggaran SEA Games.
A critic of Sen. Franklin Drilon faces up to four years in prison after the Supreme Court upheld with finality his libel conviction for social media posts accusing the senator of corruption. https://t.co/pFDpXGUba3
— Inquirer (@inquirerdotnet) November 21, 2019
Baca Juga: SEA Games 2019 Kacau, 2 Atlet Filipina Minta Pengertian dari Publik
Untuk diketahui, dalam sistem ketatanegaraan Filipina, Senat Minoritas merupakan kumpulan partai oposisi yang ditugasi memberikan kritik kepada koalisi yang mendukung pemerintah.
Tak hanya menguatarakan ide pengurangan anggaran SEA Games 2019, Drilon juga mendesak sebagian dana dialihkan untuk kepentingan nasional.
Cayetano sebetulnya merupakan ketua panitia SEA Games 2019, tetapi tidak dapat berbuat banyak karena keputusan akhir ada di tangan senat.
"Senator Drilon yang memindahkan anggaran SEA Games ke PSC (Komisi Olahraga Filipina) sekaligus mengusulkan pemangkasan 33 persen anggaran hanya beberapa bulan sebelum ajang digelar," ucap Cayetano.
"Anggaran sebelumnya mencapai 7,5 miliar peso tapi dia mengkritiknya. Saya tak bisa bersikap kasar karena dia anggota senat," ucapnya mengimbuhi.
Kecaman yang sama untuk Drilon juga datang dari Wakil Ketua DPR Filipina, Mikee Romero.
Ia juga menyalahkan Drilon atas amburadulnya persiapan ruan rumah SEA Games yang menimbulkan banyak keluhan.
Source | : | CNNPhilippines.com |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |