SportFEAT.COM - Ada sosok yang dinilai di pemerintahan Filipina yang disebut-sebut menjadi dalang kebobrokan penyelenggaraan SEA Games 2019.
Berita kesemrawutan SEA Games 2019 sudah kadung meluas kemana-mana.
Filipina sebagai tuan rumah edisi ke-30 pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ini dianggap tidak becus oleh banyak pihak dalam menjamu partisipan SEA Games 2019.
Baca Juga: Hasil Liga Champions - 3 Tim Lolos, Robert Lewandowski Robek Rekor Sendiri
Seperti diberitakan SportFEAT.com sebelumnya, kesemrawutan mulai tercium ketika skuad sepak bola Timor Leste dikabarkan terlantar di bandara selama hampir tiga jam.
Kontingen Myanmar dan Kamboja juga sudah merasakan ketidaknyamanan atas kelalaian Filipina dalam menyediakan transportasi dan akomodasi yang layak.
Bukan hanya soal akomodasi dan transportasi, Filipina juga mendapat sorotan karena sejumlah venue pertandingan tampak masih belum siap.
Stadion Rizal Memorial yang bakal digunakan untuk cabor sepak bola dan atletik pun tampak seperti belum tuntas direnovasi.
ICYMI: Ang facade o harapan ng Rizal Memorial Stadium-Track and Football, sumasailalim pa rin sa pagsasaayos at pagpipintura. | via @Isa_Umali pic.twitter.com/CWxo1QfK3m
— DZBB Super Radyo (@dzbb) November 25, 2019
Tak berhenti di situ, ruang media yang tersedia di Stadion Rizal Memorial juga terpantau dalam kondisi mengenaskan.
Hal tersebut tergambar jelas dari video yang diunggah oleh media setempat, Manila Bulletin, di bawah ini.
Jika ditelusuri, tanda-tanda Filipina tak siap menggelar SEA Games 2019 telah terendus sejak beberapa tahun yang lalu.
Penunjukan Filipina sebagai tuan rumah SEA Games 2019 sebetulnya sudah dilakukan sejak empat tahun silam.
Awalnya, SEA Games 2019 direncanakan untuk digelar di Brunei Darussalam, tetapi batal karena tak mendapat izin dari pemerintah setempat.
Brunei dinilai belum siap karena kurangnya fasilitas olahraga, akomodasi, hingga persiapan atlet mereka.
Mengetahui Brunei Darussalam batal menjadi tuan rumah, Filipina mengajukan diri untuk menggelar SEA Games 2019 dan langsung disetujui.
Baca Juga: Hasil Liga Champions - 3 Tim Lolos, Robert Lewandowski Robek Rekor Sendiri
A loan worth P11 billion from a Malaysian bank was used for the construction of facilities for the SEA Games which the Philippines will be hosting, Senate Minority Leader Franklin Drilon bared. | @KAguilarINQ https://t.co/zH4UIhJsmO
— Inquirer (@inquirerdotnet) November 21, 2019
Akan tetapi, masalah finansial menghantui Negeri Tagalog di tengah persiapan mereka menyelenggarakan ajang dua tahunan tersebut.
Pada Juli 2017, Filipina santer dikabarkan membatalkan diri sebagai tuan rumah SEA Games 2019.
Pasalnya, dana yang disiapkan untuk menggelar SEA Games 2019 sebagian dipakai Pemerintah Filipina untuk membangun ulang Kota Marawi.
Marawi sempat menjadi medan perang antara militer Filipina dengan militan ISIS selama berbulan-bulan.
Namun, timbul pertanyaan siapa yang mesti bertanggung jawab terhadap kerunyaman situasi ini?
Dilansir SportFEAT.com dari CNN Phillipines Ketua DPR Filipina, Alan Peter Cayetano, menuduh Ketua Senat Minoritas, Franklin Drilon, yang mendesak pemerintah untuk mengurangi anggaran SEA Games.
A critic of Sen. Franklin Drilon faces up to four years in prison after the Supreme Court upheld with finality his libel conviction for social media posts accusing the senator of corruption. https://t.co/pFDpXGUba3
— Inquirer (@inquirerdotnet) November 21, 2019
Baca Juga: SEA Games 2019 Kacau, 2 Atlet Filipina Minta Pengertian dari Publik
Untuk diketahui, dalam sistem ketatanegaraan Filipina, Senat Minoritas merupakan kumpulan partai oposisi yang ditugasi memberikan kritik kepada koalisi yang mendukung pemerintah.
Tak hanya menguatarakan ide pengurangan anggaran SEA Games 2019, Drilon juga mendesak sebagian dana dialihkan untuk kepentingan nasional.
Cayetano sebetulnya merupakan ketua panitia SEA Games 2019, tetapi tidak dapat berbuat banyak karena keputusan akhir ada di tangan senat.
"Senator Drilon yang memindahkan anggaran SEA Games ke PSC (Komisi Olahraga Filipina) sekaligus mengusulkan pemangkasan 33 persen anggaran hanya beberapa bulan sebelum ajang digelar," ucap Cayetano.
"Anggaran sebelumnya mencapai 7,5 miliar peso tapi dia mengkritiknya. Saya tak bisa bersikap kasar karena dia anggota senat," ucapnya mengimbuhi.
Kecaman yang sama untuk Drilon juga datang dari Wakil Ketua DPR Filipina, Mikee Romero.
Ia juga menyalahkan Drilon atas amburadulnya persiapan ruan rumah SEA Games yang menimbulkan banyak keluhan.
Source | : | CNNPhilippines.com |
Penulis | : | Ahmad Tsalis |
Editor | : | Ahmad Tsalis |