Pria yang juga mengakhiri kariernya di tim Repsol Honda ini bahkan menilai bahwa pensiunnya Por Fuera melukai para fans balap motor di seluruh dunia.
"Para fans olahraga balap motor di seluruh dunia saat ini terluka, karena mereka telah kehilangan seorang pemenang," ujar Biaggi seperti dikutip SportFEAT.com dari Marca.
"Dia bukan hanya seorang pembalap yang hebat, melainkan seorang jawara. Dan seorang jawara akan selalu dikenang dalam sejarah," lanjut Biaggi.
Biaggi lantas melanjutkan dengan mengenang berbagai macam prestasi yang sempat ditorehkan oleh Lorenzo sepanjang kariernya.
"Dengan usia yang baru menginjak 32 tahun, Lorenzo telah memenangi banyak hal. Saya masih ingat betapa besar potensinya saat dia masih muda," ujar mantan rival Valentino Rossi tersebut.
"Dia akan sangat dirindukan di ajang ini, khususnya karena dialah satu-satunya pembalap yang mampu mengalahkan Marc (Marquez) dalam 10 musim terakhir," lanjut Biaggi.
Baca Juga: Johann Zarco Resmi Merapat ke Avintia, Beginilah Line-up Pembalap MotoGP untuk Musim 2020
Pengoleksi empat gelar juara dunia tersebut juga menilai bahwa keputusan Lorenzo mungkin akan berbeda jika Por Fuera tidak hijrah ke Honda.
"Dengan karakteristik motor seperti RC213V, dia tidak pernah merasa nyaman. Itulah mengapa dia seringkali jatuh dan mengalami insiden," tutur Biaggi.
"Hal-hal semacam ini mau tidak mau akan memengaruhi pikiran seorang pembalap," lanjutnya.
Lorenzo menorehkan tinta emas dalam 15 tahun kariernya sebagai pembalap profesional.
Pria kelahiran Palma tersebut membukukan 68 kemenangan serta 152 podium sejak tahun 2002, yang membuatnya tercatat sebagai salah satu pembalap tersukses sepanjang sejarah.
Tak hanya itu, dirinya merupakan satu dari sedikit pembalap yang mampu meraih kemenangan dengan dua motor berbeda(Yamaha dan Ducati).
Source | : | Marca |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |