SportFEAT.COM - Kesempatan untuk melihat aksi Spider-woman Indonesia, Aries Susanti Rahayu, semakin tipis setelah gagal bersinar pada ajang IFSC Combined Qualifier 2019 November lalu.
Olahraga panjat tebing tak dapat dimungkiri menjadi primadona baru di Indonesia.
Prestasi yang ditorehkan atlet andalan Indonesia, Aries Susanti Rahayu, tak urung menaikkan pamor olahraga yang mengutamakan kekuatan cengkeraman tangan tersebut.
Aries bahkan sempat membuat sensasi saat memecahkan rekor dunia dalam salah satu seri IFSC Climbing World Cup 2019 di Xianmen, China, Oktober lalu.
Julukan spiderwoman pun melekat pada Aries berkat kecepatannya memanjat yang melampaui kemampuan manusia biasa.
Sayang, peluang untuk melihat aksi Aries dalam pesta olahraga terakbar sejagad, Oimpiade, semakin menipis.
Kendati belum sepenuhnya tertutup, hasil buruk yang ditorehkan para atlet Indonesia pada IFSC Combined Qualifier 2019 November lalu turut memperkecil peluang Indonesia untuk bersaing di Olimpiade.
Pada ajang yang digelar di Toulouse, Prancis, November lalu, dua atlet andalan Indonesua, yakni Aries dan Alfian M. Fajri gagal menembus posisi 6 besar yang merupakan syarat meraih tiket Olimpiade 2020.
Baca Juga: Kalah dari Wolves adalah Mimpi Buruk yang Jadi Kenyataan bagi Man City
Source | : | Antara |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |