Baca Juga: Rahasia Kento Momota Sering Menangi Duel Kontra Anthony Ginting
Beberapa dari mereka juga dinilai kurang disiplin dan terkadang 'berani' menolak ide-ide darinya selaku pelatih ganda India.
Menanggapi persoalan yang tampaknya semakin membesar ini, Kepala Pelatih BAI, Pullela Gopichand, akhirnya angkat bicara.
Gopichand sendiri tak mengelak bahwa beberapa anak didiknya memang seperti yang diungkapkan oleh Flandy.
Seolah tak ingin menutup-nutupi, Gopichand justru berujar bahwa dirinya sudah seringkali mengingatkan pemainnya untuk tetap menaruh respek kepada pelatih, baik lokal maupun asing.
"Hal itu (yang dibicarakan Flandy -red) sama seperti yang sudah sering saya katakan," kata Gopichand dikutip SportFEAT.com dari Hindustan Times.
"Kami memiliki pengalaman di masa lalu, kalau anda bertanya kepada pelatih India lainnya pun mereka juga akan mengatakan hal yang sama,"
"Saya sendiri selalu menekankan (kepada pemain) untuk terus menghargai para pelatih. Intinya masalah yang dibicarakan Flandy itu bukan sesuatu yang baru atau mengagetkan di sini," imbuhnya.
Baca Juga: Kelemahan Skuad Ganda Putri China Ternyata Ada pada Dua Aspek Ini
Sejauh ini, BAI sudah merasakan tiga kali ditinggalkan oleh pelatih asing sebelum masa kontrak pelatih tersebut habis.
Kim Ji-hyun datang ke India pada Maret 2019 lalu dan berhasil mengantarkan PV Sindhu menajdi Juara Dunia 2019.
Namun beberapa pekan kemudian Kim memutuskan mundur dan kini sudah hijrah ke salah satu klub bulu tangkis di Taiwan, AP Badminton Club.
Sementara itu, dua pelatih asing lainnya adalah Mulyo Handoyo (Indonesia) dan Tan Kim Her (Malaysia).
Mulyo Handoyo kini menangangi sektor tunggal Singapura, sedangkan Tan Kim Her saat ini menjadi pelatih ganda putra Jepang.
Meski demikian, sampai saat ini BAI masih memiliki beberapa pelatih asing yang bertahan di sana.
Sebut saja seperti Park Tae-sang, Dwi Kristiawan dan Namrih Suroto.
Source | : | The Hindustan Times |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |