SportFEAT.COM - Bek Chelsea, Antonio Ruediger, beri bantuan kepada belasan bocah untuk operasi di Afrika meski sempat menjadi korban rasial.
Antonio Ruideger punya kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak kurang beruntung di kampung halaman ibunya, Sierra Leone.
Sebelas bocah kurang mampu mendapatkan bantuan menjalani berbagai macam operasi seperti bibir sumbing, luka bakar, hingga korban kecelakaan.
Baca Juga: Legenda MotoGP Sebut Yamaha Harus Berani Ambil Risiko Soal Memilih Pembalap
Bantuan yang diberikan Antonio Ruideger ini merupakan bagian dari proyek sosial, yang bekerja sama dengan sebuah organisasi sosial bertajuk, BigShoe.
BigShoe adalah program ang melibatkan para pesepak bola top dunia seperti, Mesut Oezil dan Paul Pogba.
Misi utama proyek ini adalah untuk membantu anak-anak miskin dari berbagai penjuru dunia mendapatkan biaya hidup sehari-hari dan kesehatan.
Proud of my origins in Sierra Leone ???????????? And happy to give something back ???????????????? Together with the team of BigShoe we could make it possible again to help 11 children in need with surgeries. They were suffering from cleft lips, burns and deformations. (1/2) pic.twitter.com/3yFHPqYoBk
— Antonio Rüdiger (@ToniRuediger) December 23, 2019
Dilansir SportFEAT.com dari akun twitter pribadi Ruideger, bek Chelsea itu mengucapkan terima kasihnya kepada pihak yang telah membantu proyek sosialnya tersebut.
Ia juga berharap anak-anak yang mendapat bantuan segera pulih dan hidup bahagia.
"Pekan Ialu saya mendapatkan pesan dari tim medis bahwa semuanya (operasi 11 anak malang itu) berjalan lancar," tulis Ruideger pada Twitter pribadi.
"Terima kasih untuk Dokter Juergen Arndt dan timnya,"
"Semoga anak-anak ini dan keluarganya selalu diberi kebahagiaan," tulis Ruediger di Twitter.
Baca Juga: Disuruh Pilih Yamaha atau Ducati, Fabio Quartararo Beri Jawaban Tak Terduga
Ada hal unik di balik aksi mulia yang dilakukan pemain berusia 25 tahun tersebut.
Pasalnya, ia melakukan aksinya tersebut beberapa hari setelah mendapatkan perlakuan rasial dari sejumlah oknum suporter Tottenham Hotspur pada Liga Inggris.
Insiden tersebut terjadi Minggu (22/12/2019) ketika The Blues memetik kemenangan 2-0 di kandang Tottenham Hotspur.
Momen serangan rasial kepada mantan pemain AS Roma itu terjadi sekitar menit 63.
Dirinya memberi indikasi menjadi korban serangan rasial dengan menirukan gerakan binatang tertentu.
Ruideger lantas melaporkan hal tersebut ke wasit, yang kemudian diteruskan ke ofisial keempat.
Setelah itu terdengar himbauan melalui pengeras suara untuk tidak melakukan aksi rasial.
Biiiiiiig Wiiin! ???????????????????????????? #NoToRacism #PleaseGetSomeBasicEducation #AlwaysBelieve #Hustle #cleansheet @ChelseaFC pic.twitter.com/jootvSITzZ
— Antonio Rüdiger (@ToniRuediger) December 22, 2019
Baca Juga: Kisah Bek Manchester United, Tumbuh di Keluarga Pendukung Arsenal hingga Dipanggil Thierry Henry
Akibat insiden tersebut, simpati mengalir deras kepada pemain berpaspor Jerman itu.
Salah satunya dari kapten tim Chelsea, Cesar Azpilicueta, yang ikut melaporkan insiden tersebut kepada wasit.
"Saya menyerahkan wasit untuk melakukan apa yang menjadi tugasnya," kata Cesar Azpilicueta, dikutip SportFEAT.com dari Sky Sports.
"Kami sangat menyesalkan kejadian ini, bersama-sama kita harus menghentikannya."
Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, pun mengutuk keras aksi yang dilakukan oleh pendukung setia The Lilywhites.
"Saya tidak dapat berkata banyak. Hal tersebut sangat menyedihkan," ucap Jose Mourinho.
"Saya benci rasialisme di masyarakat. Saya benci rasialisme di sepak bola. Sangat mengecewakan hal seperti itu masih terjadi dalam pertandingan sepak bola."
Baca Juga: Alasan Paul Pogba Enggan Tinggalkan Manchester United Akhirnya Terkuak
Source | : | Sky Sports |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |