SportFEAT.COM - Pusarla Venkata Sindhu berusaha tetap cuek di tengah banyaknya kritikan dan tekanan yang diterimanya setelah menjadi Juara Dunia 2019.
Pusarla Venkata Sindhu atau biasa disebut PV Sindhu terus menjadi perhatian khalayak penggemar bulu tangkis dalam beberapa minggu terakhir ini.
Bukan cuma soal keberhasilannya menjadi Juara Dunia 2019, tetapi juga karena sekelumit masalah yang menghampirinya dalam dua bulan terakhir.
Salah satu yang paling diketahui adalah kabar soal berpisahnya Sindhu dengan mantan pelatihnya asal Korea Selatan, Kim Ji-hyun.
Kim Ji-hyun yang ikut andil dalam mengantarkan Sindhu mengantongi medali emas Kejuaraan Dunia 2019 justru memutuskan mundur sekitar dua pekan kemudian.
Yang menjadikan kabar tersebut ramai diperbincangkan adalah fakta di balik mundurnya Kim Ji-hyun.
Kim yang baru melatih Sindhu sejak Maret 2019 lalu dikabarkan merasa kurang cocok dengan beberapa sifat yang dimiliki Sindhu.
Salah satunya sifat individualistisnya.
Baca Juga: Cedera Parah Membuat Shi Yu Qi Sempat Menangis dan Nyaris Menyerah
Baca Juga: 2 Laga Wakil Indonesia Terpilih sebagai Pertandingan Paling Diingat pada 2019 Versi BWF
Secara kebetulan, sejak itulah prestasi Sindhu juga ikut menurun secara drastis.
Setelah berhasil mencetak sejarah dengan menjadi pebulu tangkis India pertama yang sukses menyabet gelar Juara Dunia, prestasi pemain 24 tahun itu lantas menjadi sorotan.
Dari data yang didapat SportFEAT.com, seusai memenangi gelar Juara Dunia 2019 Sindhu memang tampil melempem.
Dari tujuh turnamen BWF World Tour yang diikutinya, Sindhu lebih kerap tersingkir di babak-babak awal.
Pencapaian terbaiknya 'hanya' mencapai babak delapan besar pada French Open 2019.
Bahkan, pada BWF World Tour Finals 2019 lalu, Sindhu gagal melewati fase penyisihan grup.
Padahal, dia berstatus sebagai juara bertahan di turnamen penutup akhir tahun tersebut.
Melihat rapor merah Sindhu setelah jadi Juara Dunia 2019, tentu tak sedikit publik penggemar bulu tangkis yang melontarkan kritikan kepadanya.
Ditambah lagi persoalannya dengan pelatih Kim Ji-hyun itu sendiri yang bisa menambah rasa tertekan peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu.
Sindhu sendiri menyadari banyak mata yang kini tertuju kepadanya, baik sebagai Juara Dunia 2019 pun sebagai pebulu tangkis yang baru saja berpisah dengan pelatihnya.
Akan tetapi, Sindhu sendiri enggan untuk menjadikan kritik dan tekanan tersebut sebagai beban.
Alih-alih meratapi hasil minornya, Sindhu lebih memilih fokus memperbaiki kekurangannya, khususnya demi menatap Olimpiade Tokyo 2020.
"Kejuaraan Dunia 2019 sangat berkesan bagi saya, tapi setelah itu saya malah berkali-kali gagal di babak pertama," ucap Sindhu dikutip SportFEAT.com dari Firstpost.
"Tapi saya juga berusaha untuk tetap berpikir positif. karena kan memang tidak mungkin bagi pemain harus menang terus-menerus,"
"Kadanga kita bisa bermain sangat bagus tapi kadang kita juga bisa bermain dengan banyak melakukan kesalahan," kata dia.
Menyadari Olimpiade Tokyo 2020 semakin dekat, tunggal putri peringkat keenam dunia itu kini tengah berupaya terus memperbaiki kekurangan-kekurangannya.
"Saya sadar ada banyak sekali ekspektasi pada diri saya, tapi tekanan dan kritikan apapun tetap tidak akan membuat saya goyah," tegas Sindhu.
"Orang-orang sudah sering berharap tinggi pada saya ke mana pun saya pergi. Yang jelas, Olimpiade Tokyo nanti akan menjadi tujuan utama, siapapun itu,"
"Sekarang ini saya sedang dokus memperbaiki teknis dan skill yang masih kurang, semuanya sudah diagendakan dan saya yakin musim Olimpiade nanti semuanya akan berjalan lancar," ucapnya.
(*)
Baca Juga: Sempat Diperebutkan, Mario Gomez Jadi Pelatih Arema FC Paling Mahal
Source | : | Firstpost |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |