Pelatih tunggal putri Jepang, Choi Sang-beom, mengatakan bahwa kondisi cedera yang pernah membekap Akane Yamaguchi memang cukup mempengaruhi anak didiknya.
"Setelah menang di Indonesia Open dan Japan Open, punggung dan betisnya memang sakit," kata Choi dikutip SportFEAT.com dari Badminton Spirit.
"Selama tiga bulan berikutnya, kami berusaha menyesuaikan dengan kemampuan dia saja, tidak mau memaksa. Barulan sekita November lalu, kondisinya mulai membaik," imbuhnya.
Selama mengalami tiga kekalahan beruntun di babak pertama, Yamaguchi tidak bisa melahap menu latihan yang biasanya ia lakoni.
Alhasil, pergerakannya pun ikut melambat.
"Namun memang saat tiga bulan setelah Japan Open itu, dia tidak bisa berlatih dengan intens seperti biasanya, jadi itulah yang membuat mainnya dia agak berbeda," ucap Choi.
"Karena latihannya tidak penuh, fisik dan powernya juga ikut menurun. Mermang di paruh kedua 2019 lalu dia terbilang menurun," lanjut pelatih asal Korea Selatan itu.
Kendati Akane Yamaguchi masih belum menunjukkan performa terbaik, Choi Sang-beom yakin kondisi mental anak didiknya itu tidak akan terpengaruh.
Masih ada waktu sebelum Olimpiade Tokyo 2020 bergulir.
"Setelah dia cedera, pergerakannya memang sedikit berubah, tidak segesit sebelumnya. Memang saat ini kami seperti dikejar waktu," ujar Choi.
'Tapi saya pikir, dengan kami latihan bersama dan saling berdiskusi satu sama lain, saya yakin dia akan mampu kembali ke performa dia,"
"Fokus memperbaiki fisiknya dan bersiap bermain lebih aktif untuk menyambut kompetisi terbesar di tahun 2020," tukasnya.
Akane Yamaguchi sendiri saat ini sudah terdaftar di tiga turnamen pertama pada Januari 2020.
Tiga turnamen yang dimaksud adalah Malaysia Masters 2020, Indonesia Masetrs 2020 dan Thailand Masters 2020.
(*)
Source | : | badspi.jp |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |