SportFEAT.COM - Performa Akane Yamaguchi, yang terus menurun setelah dibekap cedera pada tahun lalu terus menghadirkan rasa penasaran.
Akane Yamaguchi saat ini menjadi tunggal putri terbaik yang dimiliki Jepang.
Dilihat dari segi peringkat, Akane Yamaguchi kini bertengger di peringkat ketiga dunia. Secara prestasi, gelarnya pada tahun lalu pun tidak buruk.
Catatan apiknya yang paling diingat tentu saat Akane Yamaguchi mampu meraih dua gelar juara bergengsi dalam dua pekan beruntun yakni Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019.
Namun siapa sangka, sejak meraih dua gelar beruntun tersebut, sejak itulah grafik performa Yamaguchi malah menurun.
Baca Juga: Dicoret dari Pelatnas BAM, Ganda Putra Senior Malaysia Siap Balas dengan Tiket Olimpiade 2020
Salah satu kejutan besar bahkan terjadi saat Akane Yamaguchi mengikuti Kejuaraan Dunia 2019 lalu.
Saat itu, Yamaguchi menyandang status unggulan teratas sekaligus baru saja naik tahta menjadi tunggal putri nomor satu dunia.
Akan tetapi, di luar dugaan pemain 22 tahun tersebut justru langsung tersingkir di laga perdananya pada Kejuaraan Dunia 2019.
Yamaguchi kalah dari pemain non-unggulan asal Singapura, Yeo Jia Min, dalam dua gim langsung dengan skor 14-21, 18-21.
Saat itu, Yamaguchi mengaku bahwa dirinya baru saja mengalami cedera punggung dan hal tersebut masih cukup mengganggu pergerakannya.
Awalnya banyak yang mengira bahwa dengan rehat sejenak, mungkin Akane Yamaguchi bakal kembali ke performa terbaiknya.
Tetapi asumsi tersebut sirna ketika penampilan Yamaguchi semakin merosot.
Baca Juga: Pelatih Nozomi Okuhara Angkat Bicara Soal Anak Didiknya yang Sering Jadi Runner-up pada 2019
Dari tiga turnamen yang diikutinya, China Open, Korea Open dan Denmark Open, Akane Yamaguchi kembali tersingkir di babak pertama.
Kekalahan tersebut semakin dirasa mengejutkan karena lawan-lawan yang dihadapi Yamaguchi tersebut adalah lagi-lagi para pemain non-unggulan.
Evgeniya Kosetskaya (Rusia), Fitriani dan Cheung Ngan Yi (Hong Kong).
Akane Yamaguchi sempat bangkit kembali dan berhasil melesat sampai ke semifinal tiga turnamen. Namun, penampilannya tetap dinilai belum menunjukkan performa terbaiknya sampai akhir tahun 2019 lalu.
Melihat hal yang demikian, sempat banyak yang khawatir dan bertanya seberapa parah kondisi cedera Yamaguchi?
Lalu bagaimana dengan kondisi mentalnya ketika terus menelan kekalahan beruntun setelah cedera?
Pelatih tunggal putri Jepang, Choi Sang-beom, mengatakan bahwa kondisi cedera yang pernah membekap Akane Yamaguchi memang cukup mempengaruhi anak didiknya.
"Setelah menang di Indonesia Open dan Japan Open, punggung dan betisnya memang sakit," kata Choi dikutip SportFEAT.com dari Badminton Spirit.
"Selama tiga bulan berikutnya, kami berusaha menyesuaikan dengan kemampuan dia saja, tidak mau memaksa. Barulan sekita November lalu, kondisinya mulai membaik," imbuhnya.
Selama mengalami tiga kekalahan beruntun di babak pertama, Yamaguchi tidak bisa melahap menu latihan yang biasanya ia lakoni.
Alhasil, pergerakannya pun ikut melambat.
"Namun memang saat tiga bulan setelah Japan Open itu, dia tidak bisa berlatih dengan intens seperti biasanya, jadi itulah yang membuat mainnya dia agak berbeda," ucap Choi.
"Karena latihannya tidak penuh, fisik dan powernya juga ikut menurun. Mermang di paruh kedua 2019 lalu dia terbilang menurun," lanjut pelatih asal Korea Selatan itu.
Kendati Akane Yamaguchi masih belum menunjukkan performa terbaik, Choi Sang-beom yakin kondisi mental anak didiknya itu tidak akan terpengaruh.
Masih ada waktu sebelum Olimpiade Tokyo 2020 bergulir.
"Setelah dia cedera, pergerakannya memang sedikit berubah, tidak segesit sebelumnya. Memang saat ini kami seperti dikejar waktu," ujar Choi.
'Tapi saya pikir, dengan kami latihan bersama dan saling berdiskusi satu sama lain, saya yakin dia akan mampu kembali ke performa dia,"
"Fokus memperbaiki fisiknya dan bersiap bermain lebih aktif untuk menyambut kompetisi terbesar di tahun 2020," tukasnya.
Akane Yamaguchi sendiri saat ini sudah terdaftar di tiga turnamen pertama pada Januari 2020.
Tiga turnamen yang dimaksud adalah Malaysia Masters 2020, Indonesia Masetrs 2020 dan Thailand Masters 2020.
(*)
Source | : | badspi.jp |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |