SportFEAT.COM - Greysia Polii/Apriyani Rahayu tumbang dari wakil China, Li Wen Mei/Zheng Yu dan gagal merebut tiket ke babak final Malaysia Masters 2020.
Duel menarik terjadi pada babak semifinal Malaysia Masters 2020 yang digelar hari ini, Sabtu (11/1/2020) di Axiata Arena.
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, harus meladeni perlawanan sengit dari wakil China, Li Wen Mei/Zheng Yu.
Tampil sebagai unggulan kedelapan, Greysia/Apriyani tampil apik kendati akhirnya kalah 19-21, 21-18, 19-21.
Atas kemenangan ini, Li/Zheng berhak melangkah ke babak puncak turnamen perdana BWF pada tahun 2020 tersebut.
Jalannya pertandingan
Kedua pasangan bermain dalam tempo lambat pada awal pertandingan.
Sempat kehilangan angka pertama, Greysia/Apriyani justru berbalik unggul setelah pasangan Li/Zheng banyak melakukan kesalahan sendiri.
Baca Juga: Demi Cetak Pemain Kelas Dunia, Federasi Bulu Tangkis Malaysia Tunjuk Mantan Pelatih Lee Chong Wei
Tanpa kesulitan berarti, wakil Indonesia ini pun memungkasi paruh pertama gim perdana dengan keunggulan 11-8, saat duel baru berjalan selama 9 menit.
Dominasi Greysia/Apriyani masih berlanjut usai jeda.
Tanpa memberi kesempatan kepada lawan untuk menyusul, mereka terus melaju dan memimpin 15-10.
Baca Juga: Demi Cetak Pemain Kelas Dunia, Federasi Bulu Tangkis Malaysia Tunjuk Mantan Pelatih Lee Chong Wei
Seiring tempo pertandingan yang semakin meningkat, grafik permainan Li/Zheng pun menanjak.
Memanfaatkan keunggulan stamina, pasangan China ini terus menggempur Greysia/Apriyani dengan bola-bola cepat, sehingga mengejar ketertinggalan menjadi 15-17.
Rally seru tercipta saat kedudukan 19-19, yang sayangnya dimenangi oleh pasangan Li/Zheng.
Tak butuh waktu lama, wakil China ini pun langsung menambah satu angka lagi untuk menutup gim pertama dengan keunggulan tipis 21-19.
Li/Zheng masih menguasai jalannya permainan di gim kedua. Tanpa hambatan berarti, mereka langsung unggul 4-1 atas pasangan Indonesia.
Namun, Greysia/Apriyani tak putus asa. Mereka lantas bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi 4-4.
Tak disangka, keberhasilan tersebut memacu semangat Greysia/Apriyani untuk terus merebut angka. Mereka pun berbalik unggul 8-5.
Publik tanah air dibuat berdebar-debar saat Li/Zheng berhasil mendulang tiga angka secara beruntun untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 9-10.
Beruntung, Greysia/Apriyani mampu keluar dari tekanan dan merebut angka ke-11.
Rally panjang yang melibatkan 50 pukulan terjadi saat kedua pasangan berbagi skor 11-11. Namun, satu penempatan bola yang sempurna dari Greysia sukses membuat wakil Indonesia kembali unggul 12-11.
Peristiwa serupa terjadi pada permainan berikutnya. Lagi-lagi, smash keras dari Greysia membuat angka pasangan tanah air kembali bertambah.
Menjelang akhir gim kedua, tensi permainan kembali meningkat.
Kekalahan di gim pertama tampaknya berhasil memacu Greysia/Apriyani untuk balas merebut gim kedua.
Mereka pun berhasil meraih game point dengan keunggulan tiga angka atas Li/Zheng.
Akhirnya, angka terakhir pun resmi menjadi milik Greysia/Apriyani setelah sapuan bola dari Li/Zheng gagal melewati net.
Alih-alih menurunkan tempo, kedua pasangan justru bermain semakin ngotot pada gim penentuan.
Li/Zheng, yang berusia lebih muda, berusaha terus menekan dengan melancarkan bola-bola cepat yang terbukti menyulitkan Greysia/Apriyani.
Namun, bermodal pengalaman dan ketenangan yang dimiliki, Greysia/Apriyani akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 9-9.
Usai jeda, Greysia/Apriyani mulai meningkatkan tempo permainan.
Sayang, Li/Zheng masih mampu mampu mengimbangi. Dengan sigap, mereka menambah angka hingga meraih match point.
Akhirnya, All-Chinese Final terjadi saat Li/Zheng memungkasi perlawanan Greysia/Apriyani dengan membukukan skor 21-19 di pengujung gim ketiga.
Di babak puncak, Li/Zheng akan melawan rekan senegara mereka, Li Yin Hui/Du Yue.
Unggulan ketujuh tersebut sukses menumbangkan pasangan kejutan asal Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida dengan skor meyakinkan, 21-14, 19-21, 21-11.
Source | : | BWF Tournament Software |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |