SportFEAT.COM - Pernah menjadi bagian skuad generasi emas timnas Turki, Hakan Sukur ceritakan pengalaman pahitnya saat ini, yang hanya menjadi driver ojek online.
Masa depan seorang pemain sepak bola profesional memang tidak ada yang tahu.
Seperti kisah yang dialami mantan pemain sepak bola asal Turki, Hakan Sukur.
Selama aktif bermain, Hakan Sukur termasuk menjadi jajaran pemain terbaik Turki di masanya.
Baca Juga: Wander Luiz dan Joel Vinicius Datang ke Persib Bandung dalam Performa Prima
Ia mulai dikenal setelah membantu timnas Turki menempati peringkat ketiga Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang.
Saat itu, timnas Turki dibawanya mengalahkan Korea Selatan di pertandingan perebutan tempat ketiga.
Di level klub, ia sempat menjadi andalan raksasa sepak bola Turki Galatasaray dalam beberapa periode.
Hakan Sukur juga pernah melanglangbuana ke beberapa klub Eropa seperti, Inter Milanm Torino hingga Parma.
Namun jalan hidupnya berubah drastis setelah dirinya memutuskan pensiun.
Sebenarnya di masa-masa awal pensiunnya, Hakan Sukur pernah menjadi seorang anggota parlemen pada tahun 2011.
Baca Juga: Rehat Total 2 Bulan, Kento Momota Diharapkan Mampu Bangkit Tanpa Rasa Tertekan
Namun semuanya berubah setelah dirinya terlibat masalah besar dengan Presiden Recep Erdogan.
Ia dan beberapa orang pernah diasingkan oleh sang Presiden karena dianggap sebuah ancaman karena disinyalir melakukan kudeta.
"Saya tidak punya apa-apa lagi. Erdogan mengambil segalanya; hak saya untuk kebebasan, kebebasan berekspresi, dan hak untuk bekerja," kata Hakan Sukur.
"Sepertinya tidak ada yang bisa menjelaskan apa peran saya dalam kudeta ini,"
"Saya tidak pernah melakukan sesuatu yang ilegal. Saya bukan pengkhianat atau teroris." imbuhnya, dikutip SportFEAT.com dari Welt am Sonntag.
Pria berusia 48 tahun itu bahkan menyebut dirinya kini telah menjadi musuh pemerintah Turki.
Parahnya, ia dan keluarga kerap menerima ancaman yang membuatnya kehidupannya di Turki pun terganggu.
"Toko istri saya diserang, anak-anak saya dilecehkan, ayah saya dipenjara dan semua aset saya disita," ucap Hakan Sukur lagi.
Baca Juga: Indonesia Masters 2020 - Jonatan Christie Usung Misi Rahasia saat Tampil di Rumah Sendiri
Merasa tak tahan dengan perlakuan yang ia terima dari negaranya, Hakan Sukur pun memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat.
Di Negeri Paman Sam, ia saat ini bekerja sebagai salah satu pengemudi taksi online.
"Jadi saya pindah ke Amerika Serikat, awalnya mengelola sebuah kafe di California, tetapi orang-orang aneh terus datang ke bar," ucap Hakan Sukur.
"Sekarang saya mengemudi untuk Uber dan saya menjual buku," tuturnya memungkasi.
Sebagai pesepak bola asal Turki, Hakan Sukur memiliki karier yang terbilang menakjubkan.
Bersama Galatasaray, pemain yang berposisi sebagai penyerang itu sukses meraih delapan gelar juara liga.
Ia juga menjadi bagian kesuksesan Galatasaray kala menjuarai Piala UEFA (sekarang Europa League) pada musim 1999-2000.
Baca Juga: Simon Kjaer, Rekrutan Anyar AC Milan yang Pernah Berseteru dengan Zlatan Ibrahimovic
Sampai saat ini, Hakan Sukur masih memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Liga Turki dengan torehan 249 gol.
Hakan Sukur juga menjadi pemain Turki dengan jumlah gol terbanyak di ajang Liga Champions, yakni 22 gol.
Ia memutuskan gantung sepatu pada tahun 2008 bersama tim yang membesarkan namanya Galatasaray.
Source | : | Welt am Sonntag |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |