SportFEAT.COM - Nama pebulu tangkis Korea Selatan, Seo Seung-jae, saat ini mendadak hangat diperbincangkan dalam beberapa hari terakhir terkait masalah kontrak klub yang tengah menimpanya.
Seo Seung-jae adalah salah satu pemain bulu tangkis berbakat yang kini menjadi andalan Korea Selatan.
Nama Seo Seung-jae semakin dikenal dan akrab di telinga para penggemar bulu tangkis Tanah Air ketika ia dan Choi Sol-gyu berhasil mengalahkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada Kejuaraan Dunia 2019 lalu.
Salah satu prestasi besar mereka adalah berhasil menjadi juara Hong Kong Open 2019, di mana pada babak final mereka mampu menaklukkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Seo Seung-jae pun kini digadang-gadang menjadi tumpuan Korea Selatan menuju Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
Akan tetapi, harapan Negeri Ginseng tersebut kini terancam sirna.
Pasalnya, masalah rumit yang tengah dihadapi Seo Seung-jae sendiri belum menemui titik terang.
Baca Juga: Faktor yang Mendasari Filipina Dinilai Mampu Gantikan Wuhan sebagai Tuan Rumah Kejuaraan Asia 2020
Diberitakan SportFEAT.com sebelumnya, Seo Seung-jae dikhawatirkan bisa terdepak dari pelatnas Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA) akibat menandatangani kontrak pada dua klub bulu tangkis berbeda.
Dua klub tersebut adalah Incheon International Airport dan Samsung Electromechanics.
Seo Seung-jae menjadi 'rebutan' dua klub besar tersebut sejak akhir Desember 2019 lalu.
Permasalahan ini bermula ketika Seo Seung-jae awalnya menandatangani kontrak sementara bersama Incheon International Airport lebih dahulu.
Namun dua hari kemudian, ia justru dikabarkan juga meneken kontrak permanen bersama Samsung Electromechanics.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Bakal Kantongi Segepok Uang Jika Mau Hadapi Dua Petarung Ini
Yang paling mengejutkan adalah, kontrak sementara dengan Incheon yang selama ini dikabarkan ditanda tangani oleh Seo rupanya bukan atas kehendak pemain kidal itu sendiri.
Namun, bagaimana kontrak sementara dengan Incheon itu bisa tercapai masih belum ada penjelasan lebih lanjut dari Seo.
Status Seo sebagai pemain pelatnas BKA yang memiliki dua klub ini tidak bisa diterima BKA.
Sejatinya BKA telah memberikan deadline ketiga pihak tersebut di atas untuk segera mencapai kesepakatan pada 31 Januari 2020 lalu.
Namun ternyata sampai awal Februari 2020 ini, BKA masih belum menerima keputusan final mereka.
Padahal Samsung Electromechanics sendiri sudah memperkenalkan Seo Seung-jae menajdi bagian dari klub mereka secara resmi pada akhir Januari lalu.
Kondisi ini tentu semakin membuat posisi Seo semakin mengkhawatirkan dan terancam dikenai hukuman dengan dikeluarkan dari pelatnas BKA.
Sebab BKA sama sekali tidak menolerir pemain pelatnas yang memiliki ketidakjelasan kontrak klub.
Seperti halnya yang terjadi kepada pemain tunggal putri mereka, Bae Yeon-ju pada 2009 silam, yang terdepak dari pelatnas akibat masalah serupa.
Di sisi lain, apabila Seo Seung-jae terancam keluar dari pelatnas, maka otomatis ia akan menjadi pemain independen.
BKA dikenal cukup ketat terhadap pemain independen dan cukup 'pelit' memberikan jatah menuju turnamen mayor seperti Olimpiade ataupun Kejuaraan Dunia.
Baca Juga: Tak Disangka, Mantan Kiper Timnas Thailand Ini Ternyata Hampir Perkuat Manchester United
Status sebagai pemain independen tentu akan menyulitkan Seo, yang sebenarnya merupakan aset emas dan kini menjadi kunci penting Korea Selatan untuk meloloskan wakil di nomor ganda putra dan ganda campuran pada Olimpiade Tokyo 2020.
Di nomor ganda putra, Seo Seung-jae berpasangan dengan Choi Sol-gyu dan kini sudah bertengger di peringkat kesembilan dunia.
Adapun di nomor ganda campuran, Seo bertandem dengan Chae Yu-jung dan menduduki posisi enam dunia.
BKA direncanakaan bakal menggelar rapat internal dan mengumumkan keputusan final permasalahan Seo Seung-jae pada Selasa (4/2/2020).
(*)
Source | : | Sport Chosun,Yonhap News Agency,Badzine |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |