Manajer Tim Indonesia, Susy Susanti lantas menjelaskan penyebab Jonatan Christie yang belum berhasil menyumbang poin.
"Seperti yang kita bicarakan bahwa Korea Selatan bukan tim yang mudah dikalahkan, tiap partai ada perlawanan," ucap Susy Susanti dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Sebetulnya bisa menang 5-0 (sapu bersih), tapi Jonatan belum main di penampilan terbaik. Mainnya masih monoton dan terbawa irama lawan,"
"Ini jadi pelajaran Jonatan untuk pertandingan selanjutnya," imbuhnya.
Selain Jonatan Christie, dua tunggal putra Indonesia juga sebenarnya tidak meraih kemenangan dengan mudah.
Anthony Sinisuka Ginting harus dipaksa bermain rubber game oleh Heo Kwang-hee, sementara Shesar Hiren Rhustavito juga melakoni laga tiga gim kontra Kim Dong-hoon.
Baca Juga: Belum Bisa Move On, Mantan Pelatih Tottenham Hotspur Ingin Kembali Ke Liga Inggris
Hasil tersebut memang menggambarkan bahwa tim Korea Selatan tidak bisa dipandang sebelah mata pada Kejuaraan Asia Beregu 2020 kali ini.
"Kami memang yakin bisa mabil di dua (poin) di ganda putra dan satu ambil dari tunggal. Sebetulnya punya kans juga sapu bersih, tapi balik lagi Korea Selatan adalah tim yang kuat," tutur Susy.
Pada sisi lain, Susy juga menyoroti faktor lain soal licinnya lapangan yang digunakan di Rizal Memorial Coliseum.
Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu mengimbau kepada para pemain Indonesia agar lebih siap menghadapi situasi tersebut.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |