SportFEAT.COM - Ada dua hal yang menjadi penyebab utama Jonatan Christie belum berhasil menyumbang poin bagi Indonesia pada laga perdana Kejuaraan Asia Beregu 2020 melawan Korea Selatan.
Indonesia memang telah memenangi laga perdana penyisihan Grup A Kejuaraan Asia Beregu 2020 melawan Korea Selatan dengan skor 4-1.
Akan tetapi, kemenangan Indonesia atas Korea Selatan tersebut menyisakan beberapa evaluasi.
Utamanya soal penampilan Jonatan Christie yang masih di bawah performa terbaiknya.
Ya, satu-satunya poin yang berhasil dicuri Korea Selatan pada laga tersebut disebabkan kegagalan Jonatan Christie meredam perlawanan Son Wan-ho.
Bermain di partai ketiga, Jonatan Christie yang turun sebagai tunggal putra kedua Indonesia harus mengakui keunggulan Son Wan-ho dalam permainan straight game dengan skor 16-21, 25-27.
Baca Juga: Tak Disangka, Juventus Ternyata Punya Keinginan untuk Akuisisi Kandang 2 Klub Rivalnya
Manajer Tim Indonesia, Susy Susanti lantas menjelaskan penyebab Jonatan Christie yang belum berhasil menyumbang poin.
"Seperti yang kita bicarakan bahwa Korea Selatan bukan tim yang mudah dikalahkan, tiap partai ada perlawanan," ucap Susy Susanti dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Sebetulnya bisa menang 5-0 (sapu bersih), tapi Jonatan belum main di penampilan terbaik. Mainnya masih monoton dan terbawa irama lawan,"
"Ini jadi pelajaran Jonatan untuk pertandingan selanjutnya," imbuhnya.
Selain Jonatan Christie, dua tunggal putra Indonesia juga sebenarnya tidak meraih kemenangan dengan mudah.
Anthony Sinisuka Ginting harus dipaksa bermain rubber game oleh Heo Kwang-hee, sementara Shesar Hiren Rhustavito juga melakoni laga tiga gim kontra Kim Dong-hoon.
Baca Juga: Belum Bisa Move On, Mantan Pelatih Tottenham Hotspur Ingin Kembali Ke Liga Inggris
Hasil tersebut memang menggambarkan bahwa tim Korea Selatan tidak bisa dipandang sebelah mata pada Kejuaraan Asia Beregu 2020 kali ini.
"Kami memang yakin bisa mabil di dua (poin) di ganda putra dan satu ambil dari tunggal. Sebetulnya punya kans juga sapu bersih, tapi balik lagi Korea Selatan adalah tim yang kuat," tutur Susy.
Pada sisi lain, Susy juga menyoroti faktor lain soal licinnya lapangan yang digunakan di Rizal Memorial Coliseum.
Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu mengimbau kepada para pemain Indonesia agar lebih siap menghadapi situasi tersebut.
"Pemain harus lebih siap dengan kondisi seperti ini, Mereka sudah pernah menghadapi situasi yang sama, kalau terpeleset ya dijatuhkan saja badannya. Tidak usah ditahan-tahan karena malah bisa cedera," tegas Susy.
"Kalau main ragu-ragu dan setengah-setengah juga jadinya nggak bisa fokus. Lapangan juga harus sering dipel, supaya tidak basah dan tambah licin," pungkasnya.
Dengan kemenangan melawan Korea Selatan pada penyisihan Grup A, maka Indonesia berhasil keluar sebagai juara grup.
Skuad Merah Putih pun kini tinggal menunggu calon lawan di babak perempat final dari hasil undian selanjutnya setelah semua pertandingan penyisihan grup tuntas pada hari ini, Kamis (13/2/2020).
(*)
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |