SportFEAT.COM - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan membeberkan penyebab mereka kewalahan saat jalani babak pertama All England Open 2020.
Rangkaian abak pertama All England Open 2020 memang telah tuntas digelar.
Namun, fase 32 besar turnamen BWF World Tour Super 1000 itu masih menyisakan catatan tersendiri bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Ahsan/Hendra merupakan juara bertahan sekaligus pasangan ganda putra unggulan kedua pada All England Open 2020.
Akan tetapi, perjuangan mereka pada babak pertama All England Open 2020 tidak berjalan mulus-mulus saja.
Ahsan/Hendra justru dipaksa langsung kerja keras dalam menghadapi ganda putra non-unggulan asal Jepang, Akira Koga/Taichi Saito.
Pada pertandingan tersebut, The Daddies sempat kecolongan pada gim pertama dan kalah cukup telak dengan skor 12-21.
Ahsan pun membeberkan penyebab ia dan Hendra sempat kewalahan dalam meredam perlawanan Koga/Saito yang baru ditemuinya pada turnamen All England Open 2020 kali ini.
"Pergerakan kami sangat lambat. Terus banyak melakukan kesalahan," ungkap Ahsan dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Jadi, mereka (pasangan Jepang -red) lebih percaya diri. Di gim pertama permainan mereka keluar, sementara kami tertekan," imbuhnya.
Mengalami kekalahan di gim pertama pada laga perdana tentu bukan start yang apik bagi Ahsan/Hendra.
Namun begitu, pasangan Juara Dunia 2019 itu berhasil membuktikan kelas, kualitas dan pengalaman mereka.
Ahsan/Hendra langsung tancap gas pada gim kedua hingga unggul cukup jauh dan memaksa terjadinya rubber game.
Tantangan berarti terjadi pada gim ketiga. Kala itu, Ahsan/Hendra sudah unggul match point 20-18.
Akan tetapi mereka nyaris kehilangan momentum saat Koga/Saito menyamakan kedudukan hingga kedua pasangan beradu setting sebelum akhirnya Ahsan/Hendra menang 12-21, 21-13, 25-23.
"Gim kedua kami mempercepat tempi duluan. Gom ketiga juga ketinggalan dulu, banyak mati (poin hilang -red) juga. Tapi kami coba terus," kata Hendra.
"Mereka main nothing to lose, balik nggak mati-mati (defens rapat) lagi. jadi kami yang salah," sahut Ahsan.
"Bisa dibilang kami main dalam tekanan terus sampai gim ketiga. Walaupun gim kedua bisa menang, tapi kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri," ucap Ahsan.
Pada babak kedua All England Open 2020, Ahsan/Hendra sudah ditunggu oleh ganda putra Jepang lainnya.
Mereka adalah Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Pertemuan kedua pasangan nanti akan menjadi laga rematch final Kejuaraan Dunia 2019.
Kala itu Ahsan/Hendra berhasil keluar sebagai juara setelah menaklukkan Hoki/Kobayashi dalam pertarungan rubber game.
Meski begitu, Ahsan/Hendra tetap tak ingin lengah dan meremehkan calon lawan.
Terlebih, satu pertemuan dengan Hoki/Kobayashi lainnya juga berakhir dengan laga ketat tiga gim pada Indonesia open 2019 lalu.
"Besok juga nggak mudah antara Jepang dan Korea. Kami harus lebih fokus lagi," ucap Hendra Setiawan.
(*)
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |