Bahkan, seusai gelaran final All England Open 2020 tersebut, Hiroyuki Endo sendiri mengungkapkan bahwa laga melawan Marcus/Kevin membuat ia dan Watanabe kewalahan.
"Pertandingan tersebut adalah pertandingan yang sangat sulit," kata Hiroyuki Endo dikutip SportFEAT.com dari BadSpi.jp.
Sepanjang bergulirnya laga, Endo/Watanabe memang beberapa kali kesulitan meladeni perubahan pola main yang sebenarnya berhasil diterapkan Marcus/Kevin.
Marcus/Kevin yang dikenal memiliki permianan cepat, kala itu justru lebih sabar meladeni permainan Endo/Watanabe.
Marcus dan Kevin pun silih berganti melancarkan dropshot dan smes, yang mmebuat pergerakan wakli Jepang, khususnya Endo, berantakan.
Marcus/Kevin sendiri sebenarnya sempat membalikan keadaan tatkala berhasil mengejar ketertinggalan dan balik unggul menjadi 19-18 pada gim ketiga.
Namun, eksekusi di poin kritis masih trlalu terburu-buru.
Pada laga tersebut Endo mengungkap bahwa kunci kemenangan mereka sebenarnya lebih banyak ada di Yuta Watanabe.
Pemain senior 30 tahun itu menilai, Yuta Watanbe banyak membantunya, terutama saat mampu tampil lebih nekat di akhir gim ketiga.
"Yuta banyak membantu saya di akhir gim ketiga. Kurang lebih sebanyak 80 persen kemenangan ini berkat Yuta," kata Endo.
Di sisi lain, Marcus/Kevin sendiri juga mengakui bahwa mereka sebenarnya berpeluang untuk menang.
Akan tetapi, di akhir gim ketiga mereka ingin cepat menyerang dan hasilnya justru menjadi bumerang.
Source | : | badspi.jp |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |