Baca Juga: Jadwal Undian Piala Thomas dan Uber 2020 Ikut Jadi Korban Pandemi Virus Corona
Zheng/Huang takluk dari pasangan non-unggulan asal Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek. Adapun Wang/Huang dikalahkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang akhirnya keluar sebagai jawara.
Kegagalan China gagal meraih satu gelar All England Open pada tahun ini menjadi torehan terburuk dalam dua dekade terakhir.
Rapor merah tim bulu tangkis China tersebut pun langsung banyak mendapat sorotan.
Namun, Ketua Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA), Zhang Jun, berkilah bahwa kegagalan di All England Open 2020 kali ini salah satunya diakibatkan oleh fasilitas latihan yang buruk.
Untuk diketahui, sejak pertengahan Februari 2020 lalu, tim China memindahkan tempat latihan mereka ke hall olahraga Universitas Nottingham, Inggris.
Kepindahan sementara tersebut awalnya dimaksudkan untuk mengamankan para pemain China di tengah wabah virus Corona saat itu.
Dilansir SportFEAT.com dari Sina Sports, Zhang Jun mengatakan bahwa minimnya fasilitas dan kualitas hall di sana membuat para pemainnya berisiko besar mengalami cedera.
Menurut Zhang Jun, lantai lapangan yang digunakan para pebulu tangkis China menjelang turnamen All England Open 2020 lalu cukup keras dan mudah membuat pemain terpeleset.
Masih dilansir dari Sina Sports, Jia Yi Fan dan Huang Ya Qiong dikabarkan sempat mengalami cedera ringan selama menajlani sesi latihan di sana.
Zhang Jun mengaku pihak CBA berusaha untuk mencari jenis lapangan yang sesuai dengan yang mereka inginkan. Namun, lokasi latihan yang sesuai baru ditemukan menjelang beberapa hari sebelum turnamen All England Open 2020 resmi bergulir.
Source | : | Sina Sports |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |