SportFEAT.COM - Ketua Asosiasi Bulu Tangkis China, Zhang Jun, menyalahkan fasilitas latihan yang buruk menjadi penyebab banyaknya pebulu tangkis China unggulan berguguran di All England Open 2020.
Gelaran All England Open 2020 lalu membuahkan hasil pahit bagi tim bulu tangkis China.
Dua wakil China yang melesat ke final, Chen Yu Fei dan Du Yue/Li Yin Hui gagal merengkuh gelar juara.
Chen Yu Fei yang notabene juara bertahan tunggal putri, kalah dari Tai Tzu Ying asal Taiwan.
Sedangkan Du Yue/Li Yin Hui harus puas menjadi runner-up ganda putri All England Open 2020 setelah kalah dari wakil Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Gagal membawa pulang satu pun gelar juara All England Open 2020 jelas menjadi rapor merah bagi China.
Apalagi, tiga nomor lainnya, yakni tunggal putra, ganda putra dan bahkan ganda campuran, China sama sekali gagal mengirimkan wakil ke babak semifinal.
Dominasi China di nomor ganda campuran pada gelaran All England Open 2020 runtuh setelah Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong tersingkir dari babak kedua, sedangkan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping kalah pada babak perempat final.
Baca Juga: Satu Impian Besar Lin Dan Nyaris Terkubur di Tengah Pandemi COVID-19
Baca Juga: Jadwal Undian Piala Thomas dan Uber 2020 Ikut Jadi Korban Pandemi Virus Corona
Zheng/Huang takluk dari pasangan non-unggulan asal Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek. Adapun Wang/Huang dikalahkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang akhirnya keluar sebagai jawara.
Kegagalan China gagal meraih satu gelar All England Open pada tahun ini menjadi torehan terburuk dalam dua dekade terakhir.
Rapor merah tim bulu tangkis China tersebut pun langsung banyak mendapat sorotan.
Namun, Ketua Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA), Zhang Jun, berkilah bahwa kegagalan di All England Open 2020 kali ini salah satunya diakibatkan oleh fasilitas latihan yang buruk.
Untuk diketahui, sejak pertengahan Februari 2020 lalu, tim China memindahkan tempat latihan mereka ke hall olahraga Universitas Nottingham, Inggris.
Kepindahan sementara tersebut awalnya dimaksudkan untuk mengamankan para pemain China di tengah wabah virus Corona saat itu.
Dilansir SportFEAT.com dari Sina Sports, Zhang Jun mengatakan bahwa minimnya fasilitas dan kualitas hall di sana membuat para pemainnya berisiko besar mengalami cedera.
Menurut Zhang Jun, lantai lapangan yang digunakan para pebulu tangkis China menjelang turnamen All England Open 2020 lalu cukup keras dan mudah membuat pemain terpeleset.
Masih dilansir dari Sina Sports, Jia Yi Fan dan Huang Ya Qiong dikabarkan sempat mengalami cedera ringan selama menajlani sesi latihan di sana.
Zhang Jun mengaku pihak CBA berusaha untuk mencari jenis lapangan yang sesuai dengan yang mereka inginkan. Namun, lokasi latihan yang sesuai baru ditemukan menjelang beberapa hari sebelum turnamen All England Open 2020 resmi bergulir.
Pada sisi lain, gelaran All England Open 2020 lalu bisa dikatakan menjadi edisi terburuk bagi China.
Selama 23 tahun terakhir edisi All England Open bergulir, Negeri Tirai Bambu setidaknya selalu berhasil mencicipi satu gelar juara.
Seperti yang terjadi pada empat edisi terakhir misalnya. Wajah China di All England Open terselamatkan berkat keberhasilan Lin Dan, Lu Kai/Huang Ya Qiong dan Shi Yu Qi yang keluar sebagai juara masing-masing di tahun 2016, 2017 dan 2018.
Adapun pada tahun lalu, China sempat berjaya lantaran mengoleksi tiga titel kampiun yakni dari Chen Yu Fei, Chen QIng Chen.Jia Yi Fan serta Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
(*)
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Sina Sports |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |