Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, secara pribadi berujar bahwa turnamen yang biasa digelar di Istora Senayan Jakarta tersebut kemungkinan akan dimundurkan dan dilaksanakan pada September 2020.
"Kalau saya sendiri cenderung ingin menggeser Indonesia Open 2020 dengan Indonesia Masters 2020 Super 100 nanti di bulan September," ucap Achmad Budiharto.
Achmad Budharto menjelaskan bahwa adanya wacana untuk memundurkan Indonesia Open 2020 dirasa berat.
Namun demikian, Budiharto memahami betul situasi dan kondisi, terutama di Jakarta kini mengkhawatirkan akibat darurat virus Corona.
"Rasanya sih berat. Maka kami sedang mencoba untuk bicara dengan pihak terkait dan stakeholders untuk memastikan (penyelenggaraan turnamen -red)," jelas Budiharto.
Wacana untuk memundurkan Indonesia Open 2020 muncul setelah BWF (Federasi Bulu tangkis Dunia) memutuskan untuk menunda beberapa turnamen penting hingga akhir April 2020 mendatang.
Seperti Malaysia Open 2020, Singapore Open 2020 hingga Kejuaraan Asia 2020.
Bahkan, yang terbaru BWF baru saja memastikan bahwa ajang Piala Thomas dan Uber 2020 (16-24 Mei) di Denmark juga ikut ditunda.
Sebagai gantinya, BWF memindahkan pelaksanaan Piala Thomas dan Uber 2020 menjadi 15-23 Agustus 2020.
Dalam tiga edisi terakhir Indonesia Open, skuad Merah Putih setidaknya berhasil mengantongi satu gelar juara.
Pada 2017 dan 2019, Indonesia sukses mengantongi titel kampiun masing-masing dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Sedangkan pada 2018, Marcus/Kevin dan Tontowi/Liliyana kompak bersama-sama menyumbang dua gelar juara bagi Indonesia.
(*)
Source | : | Antara |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |