SportFEAT.COM - Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi sudah siapkan program latihan khusus untuk persiapan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ke Olimpiade Tokyo 2020.
Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 membuat beberapa agenda pelatnas PP PBSI juga ikut berubah.
Pelatih ganda putra PP PBSI, Herry Iman Pierngadi secara khusus telah menekankan bahwa akan ada perubahan pada program latihan skuad ganda putra Indonesia.
Khususnya bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Mundurnya Olimpiade Tokyo 2020 yang diputuskan bakal digelar tahun depan (23 Juli-8 Agustus 2021) berimbas pada persiapan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tentunya.
Pasalnya, Ahsan/Hendra tahun depan akan makin menginjak usia senior. Ahsan 34, Hendra 37 tahun.
Baca Juga: Diisukan Jadi Salah Satu Pengganti Khabib, Petarung UFC Ini Sesumbar Bisa Bungkam Tony Ferguson
Usia tersebut tentu bukan usia yang mudah dijalani bagi pebulu tangkis untuk mempertahankan top form mereka di tengah sengitnya kompetisi ganda putra dunia.
Apalagi untuk ajang sekelas Olimpiade Tokyo 2020.
Program-program latihan ganda putra memang diakui Herry akan menjadi berubah seiring dengan penundaan Olimpiade Tokyo 2020.
"Memang sudah disiapkan untuk peak-nya di bulan Juli (2020) ini, tapi keadaannya seperti ini. Saya rasa (keputusan olimpiade ditunda) kan demi kebaikan bersama," tutur Herry IP dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
Baca Juga: Karier Sepak Bola Pemain Ini Hancur Selepas Ditinggal Sir Alex Ferguson Pensiun
Khusus Ahsan/Hendra, Herry mengaku bahwa kondisi fisik yang memang sudah tidak muda lagi membuat ia dan tim pelatih sudah merencanakan latihan khusus.
"Akan ada susunan program baru, khususnya untuk Hendra/Ahsan yang sudah senior, semakin bertambah usia kan stamina semakin menurun, ini yang harus dijaga," kata Herry.
"Program khusus ada, tapi sekarang belum bisa dibicarakan karena masih terkendala libur karena wabah Corona," imbuhnya.
Saat ini, baik Ahsan dan Hendra memang sama-sama telah pulang ke rumah masing-masing dan menjalani masa isolasi mandiri.
Juara Dunia 2019 tersebut memang kini berstatus pemain profesional dan tidak lagi menghuni asrama pelatnas CIpayung.
Mereka bisa ikut berlatih di pelatnas karena terdaftar sebagai pemain latih tanding (sparring).
Beberapa waktu lalu Ahsan/Hendra juga pernah mengakui bahwa kondisi fisik yang sudah dimakan usia membuat mereka harus pintar-pintar menjaga stamina.
"Saya rasa dengan umur segini, sudah tidak ada lagi (aspek fisik) yang bisa ditingkatin. Jadi, menjaga kondisi dan pola permainan adalah yang terpenting," ujar Mohammad Ahsan dilansir dari BolaSport.
"Kalau nanti kelelahan, kami sudah punya cara untuk mengatasi itu. Mungkin nanti fokus kami akan berubah ke strategi ketika kondisi sudah menurun," imbuhnya.
(*)
Source | : | BolaSport.com,Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |