SportFEAT.COM - Keputusan PSSI untuk mengizinka klub sepak bola Indonesia memotong gaji pemain di tengah pandemi virus Corona memunculkan tanda tanya bagi FIFPro.
Beberapa waktu lalu PSSI resmi menerbitkan Surat Keputusan (SK) terkait pemotongan gaji pemain lIga 1 dan Liga 2.
Dilansir dari Antara, PSSI mempersilakan klub-klub kontestan Liga 1 dan Liga 2 untuk memotong gaji para pemain mereka sebesar 75 persen.
Keputusan tersebut rupanya kini disorot tajam beberapa pihak.
Salah satunya serikat sepak bola global, FIFPro.
SK PSSI yang bernomo SKEP/48/III/2020 mempersilakan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 menggaji para pemainnya maksimal 25 persen dari nominal gaji yang tertera di kontrak.
Hal itu setidaknya berlaku dari Maret sampai Juni 2020 atau di tengah jeda kompetisi akibat pandemi virus Corona di Indonesia.
Baca Juga: Ujung Tombak Persija Jakarta Pilih Film dan Buku Jadi Teman di Tengah Pandemi COVID-19
Kuasa Hukum Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Mohammad Agus Riza mempertanyakan SK PSSI ersebut.
Pasalnya, menurut Riza, persoalan gaji seharusnya murni menjadi ranah klub dan pemain masing-masing.
Baca Juga: Tak Disangka, Satu Sosok Ini Ternyata Pernah Bikin Minder Lionel Messi
Adapun PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia dinilai tak lazim ikut campur persoalan tersebut.
Terlebih, SK tersebut diterbitkan PSSI tanpa negosiasi dengan perwakilan dari pemain.
"Di mana-mana termasuk di Eropa, negosiasi gaji itu antara klub dengan pemain. Federasi tidak ikut campur, hanya mengarahkan saja," ucap Riza dilansir SportFEAT.com dari Antara.
"Bahkan, FIFA yang mengeluarkan pedoman di tengah COVID-19 ini juga menyatakan begitu," imbuhnya.
Baca Juga: Bukan Khabib Nurmagomedov atau Conor McGregor, Inilah Petarung UFC Favorit Mike Tyson
Riza menuturkan FIFPro sendiri sudah mengirimkan surat pada PSSI perihal SK tersebut.
Namun, sampai berita ini ditulis, Riza menyebut belum ada jawaban dari pihak PSSI.
"Belum ada kabar atau jawaban dari PSSI," kata Riza.
"Padahal surat itu dari FIFPro yang menjadi mitra kerjanya FIFA sekaligus induk dari APPI," tukasnya.
Sebelumnya, FIFA sendiri memang telah mengunggah pedoman di tengah pandemi vrus Corona pada 7 April 2020 lalu.
FIFA menyadari bahwa serangan virus Corona berimbas besar pada pendapatan klub sehingga pihaknya mengimbau setiap klub dan para pemainnya saling bersepakat soal penentuan gaji selama krisis terjadi.
(*)
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Antara |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |