SportFEAT.COM - PBSI akan memaklumi keputusan apapun dari BWF terkait nasib Piala Thomas dan Uber 2020 yang masih belum jelas akibat COVID-19.
Nasib Piala Thomas dan Uber 2020 kembali menemui tanda tanya.
Sebelumnya, Piala Thomas dan Uber 2020 dijadwalkan ulang untuk bergulir pada 15-23 Agustus 2020 akibat pandemi COVID-19.
Namun jadwal tersebut terancam bisa mengalami penundaan kembali setelah pemerintah Denmark yang akan menjadi tuan rumah mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca Juga: Kevin Sanjaya Sama Sekali Tak Ambil Pusing Olimpiade Tokyo 2020 Mundur Setahun
PSBB di Denmark diketahui akan berlangsung sampai setidaknya awal September 2020.
Mengetahui hal tersebut, PP PBSI pun menegaskan bahwa pihaknya akan menerima apapun keputusan BWF soal Piala Thomas dan Uber 2020 nantinya.
Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto menilai, situasi global alibat COVID-19 memang tidak bisa membuat turnamen olahraga bebas bergulir.
"Kami harus bisa memaklumi apapun keputusan BWF," ucap Achmad Budiharto dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Karena kalau memang harus dilakukan penundaan lagi, semua pasti karena menyesuaikan dengan kondisi di dunia. Keselamatan menjadi yang paling penting saat in," lanjut Budiharto.
Baca Juga: Punya Rivalitas Sengit, Lee Chong Wei Ternyata Selalu Pikirkan Lin Dan Sepanjang Waktu
Menurut Budiharto, persiapan untuk menggelar event besar sekelas Piala Thomas dan Uber 2020 memang tidak bisa serampangan.
Untuk itu, ia yakin BWF dan segenap panitia pasti akan lebih memperhatikan aspek kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan semua pihak.
Apalagi, sampai saat ini belum ada tanda-tanda COVID-19 mereda.
"Untuk menuju event besar itu banyak aspek yang mesti dipersiapkan. Atlet kalau mau tanding di turnamen besar juga nggak gampang, tahapan persiapan yang dilalui cukup panjang," kata Budiharto.
"Dari segi kepanitiaan pun begitu, persiapan Piala Thomas dan Uber pasti butuh waktu yang tidak sebentar,"
"Jadi memang sangat gegabah kalau event sebesar Piala Thomas Uber tetap dipaksakan tanpa persiapan yang cukup hanya mengikuti jadwal yang ada," tuturnya.
BWF sendiri telah menagguhkan semua turnamen dari level senior, junior dan para badminton sampai Juli 2020.
Selama jeda turnamen akibat COVID-19, BWF mengambil kebijakan dengan membekuka peringkat atlet per tanggal 17 Maret 2020 lalu.
(*)
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |