"Ketika mereka meminta saya meneken kontrak saya menolaknya, banyak hal yang menjadi pertimbangan," ujar Pogba dilansir SportFEAT.COM dari Goal.
Pogba menceritakan saat itu situasinya rumit, dirinya dibuat marah karena minimnya kepercayaan bermain dari Sir Alex Ferguson.
"Situasinya membuat saya marah, ini bukan soal uang, ini sola kepercayaan dan saya hanya ingin bermain sepak bola, hanya itu," ujar Pogba.
Pogba kemudian memberi contoh sebuah kasus pertandingan dimana dirinya tidak dimainkan oleh sang manajer dan membuatnya patah hati.
"Seperti yang saya katakan, kesempatan untuk bermian misalnya lawan Blackburn dimana saya benar-benar patah hati,"
"Kala itu tidak ada pemain gelandang yang tersedia, Scholes tidak bersama tim saya pikir dirinyas sudah bisa dikatakan pensiun sebelum kembali lagi,"
"Manajer memasang Rafael bermain di tengah bersama Ji-Sung Park dan saya sama sekali tak dimainkan, tim kalah," jelas Pogba.
"Manajer telah mengambil keputusan tetapi hari itu saya patah hati," ujar Pogba.
Pogba pun pada akhirnya memilih untuk hengkang ke Juventus meski diakuinya itu keputusan yang sulit.
"Jadi saya pergi ke Juventus, sebuah keputusan yang sulit, karena saya harus datang ke sebuah klub sebagai pemain muda,"
"Saya berkata pada diri saya sendiri, 'Lakukan saja tidak ada masalah', saya ingin membuktikan kesiapan untuk membela tim.
Setelah tampil bermain selama empat tahun, Paul Pogba memutuskan kembali ke Old Traffrod dibawah arahan Jose Mourinho.
Kala itu Setan Merah harus menebus Pogba dari Juventus sebesar 89 juta poundsterling atau setara dengan 1,7 triliun rupiah.
Kini setelah empat musim berseragam Manchester United Pogba kembali diisukan untuk hengkang, kabarnya sang pemain ingin bergabung ke Real Madrid.
(*)
Source | : | Goal dan berbagai sumber |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |