SportFEAT.COM- Paul Pogba menceritakan pernah dibuat patah hati oleh Sir Alex Ferguson, yang akhirnya membuat dirinya memilih meninggalkan Manchester United.
Paul Pogba yang masuk ke akademi Manchester pada tahun 2009 sukses berkembang hingga dirinya masuk ke dalam tim utama tiga tahun kemudian.
Masuk ke dalam tim utama merupakan impian setiap pesepak bola akademi, dengan begitu dirinya menjadi lebih dikenal dan berpeluang memperkuat tim nasional negaranya.
Namun hal ini tidak berlaku bagi seorang Paul Pogba ketika dirinya berada di skuad utama Manchester United.
Baca Juga: Kepemilikan Chelsea oleh Roman Abramovich Tak Lepas dari Peranan Manchester United
Tak lama berada di skuad utama Manchester United, Pogba kemudian malah memutuskan pindah ke Serie A Italia bersama Juventus.
Bermain bersama Juventus selama empat tahun Pogba perlahan-lahan berubah menjadi gelandang yang mematikan.
Hingga akhirnya diminati mantan klubnya Manchester United yang kala itu dilatih oleh Jose Mourinho.
Lalu apa penyebab sebenarnya Pogba meninggalkan Manchester United kala itu padahal dirinya sudah berada di tim utama Manchester United?
Dalam sebuah wawancara dengan podcast resmi Manchester United, Pogba menceritakan alasan sesungguhnya mengapa ia pergi ke Turin.
Baca Juga: Satu Kata Sakral yang Jadi Alasan Matthijs de Ligt Mantap Pindah ke Juventus
Kala itu Pogba sebenarnya diberi tawaran kontrak jangka panjang oleh manajemen Setan Merah namun ditolaknya karena alasan kepercayaan dari manajer Sir Alex Ferguson.
"Bukan masalah kontrak tetapi lebih ke kepercayaan dari manajer, jelas bagi saya Sir Alex adalah manajer terbaik sepajang sejarah,"
"Ketika mereka meminta saya meneken kontrak saya menolaknya, banyak hal yang menjadi pertimbangan," ujar Pogba dilansir SportFEAT.COM dari Goal.
Pogba menceritakan saat itu situasinya rumit, dirinya dibuat marah karena minimnya kepercayaan bermain dari Sir Alex Ferguson.
"Situasinya membuat saya marah, ini bukan soal uang, ini sola kepercayaan dan saya hanya ingin bermain sepak bola, hanya itu," ujar Pogba.
Pogba kemudian memberi contoh sebuah kasus pertandingan dimana dirinya tidak dimainkan oleh sang manajer dan membuatnya patah hati.
"Seperti yang saya katakan, kesempatan untuk bermian misalnya lawan Blackburn dimana saya benar-benar patah hati,"
"Kala itu tidak ada pemain gelandang yang tersedia, Scholes tidak bersama tim saya pikir dirinyas sudah bisa dikatakan pensiun sebelum kembali lagi,"
"Manajer memasang Rafael bermain di tengah bersama Ji-Sung Park dan saya sama sekali tak dimainkan, tim kalah," jelas Pogba.
"Manajer telah mengambil keputusan tetapi hari itu saya patah hati," ujar Pogba.
Pogba pun pada akhirnya memilih untuk hengkang ke Juventus meski diakuinya itu keputusan yang sulit.
"Jadi saya pergi ke Juventus, sebuah keputusan yang sulit, karena saya harus datang ke sebuah klub sebagai pemain muda,"
"Saya berkata pada diri saya sendiri, 'Lakukan saja tidak ada masalah', saya ingin membuktikan kesiapan untuk membela tim.
Setelah tampil bermain selama empat tahun, Paul Pogba memutuskan kembali ke Old Traffrod dibawah arahan Jose Mourinho.
Kala itu Setan Merah harus menebus Pogba dari Juventus sebesar 89 juta poundsterling atau setara dengan 1,7 triliun rupiah.
Kini setelah empat musim berseragam Manchester United Pogba kembali diisukan untuk hengkang, kabarnya sang pemain ingin bergabung ke Real Madrid.
(*)
Source | : | Goal dan berbagai sumber |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |