Sempat berhasil diawal waktu dirinya mealtih, lama kelamaan taktiknya tersebut mudah diprediksi oleh lawan-lawannya.
Apalagi Sarri selalu menurunkan pemain yang itu-itu saja sehingga semakin mudah dibaca permainannya oleh lawan.
Semakin hari performa Chlesea justru menurun hingga dirinya mulai diujaini kritikan dari para penggemar.
Meski begitu, sebelum meninggalkan Chelsea dirinya sukses persembahkan satu gelar untuk timnya tersebut, gelar tersebut adalah Piala Europa.
Sarri sendiri sempat mengungkapkan bahwa dirinya sulit untuk membuat ruang ganti menjadi kondusif akibat banyak pertentangan dari pemain.
"Saya memiliki hubungan yang bertentangan dengan para pemain Chelsea di runag ganti," ujar Sarri dilansir SportFEAT.COM dari Kompas.
"Namun ketika saya mengatakan pada para pemain bahwa saya ingin pergim banyak dari pemain Chelsea yang menangisi,"tambah sang pelatih.
Meski saat ini sudah tidakm bersama dnegan Chelsea, Srri mengaku merindukan atmosfer sepak bola di Liga Inggris.
"Saya rindu Premier League, liga yang memiliki level teknik dan atmosfer yang luar biasa," ujar Sarri.
(*)
Source | : | kompas |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nestri Yuniardi |