SportFEAT.COM - Pemain ganda putri nomor satu Indonesia, Apriyani Rahayu pantang mudik lebaran meski rindu berat dengan keluarga.
Larangan mudik lebaran 2020 ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia demi memutus penularan virus Corona.
Keputusan pelarangan mudik lebaran pun ikut dirasakan oleh sebagian pebulu tangkis, salah satunya adalah Apriyani Rahayu.
Apriyani Rahayu merupakan pemain ganda putri terbaik Indonesia saat ini.
Ia berpasangan dengan pemain senior Greysia Polii dan bertengger di peringkat delapan dunia.
Baca Juga: Duit Sponsor Belum Cair, Tim Pabrikan MotoGP Ini Berencana Sunat Gaji 5 Pembalapnya
Apriyani Rahayu ikut meraskan dampak dari larangan mudik lebaran 2020.
Seperti diketahui, sepulangnya dari All England 2020, Apriyani Rahayu menjadi satu dari sekian banyak pemain pelatnas Cipayung yang menjalani masa karantina.
Juara Indonesia Masters 2020 tersebut tidak bisa memungkiri bahwa ia sudah sangat rindu dengan keluarga.
Namun apa daya, demi menuruti kebijakan pemerintah serta wejangan dari orang tua, Apriyani rela untuk tidak mudik lebaran tahun ini.
"Sebenarnya kangen, pengen ketemu palagi sebentar lagi Ramadhan. Ingin sekali kumpul tapi enggak bisa," kata Apriyani Rahayu dilansir SportFEAT.com dari Antara.
"Orang tua juga mengerti. Ayah saya juga nyuruh untuk jangan pulang. Pada akhirnya saya nurut saja," tukasnya.
Pelatnas Cipaying saat ini masih menerapkan libur latihan bersamaan dengan masih adanya pandemi virus Corona.
Diketahui pelatnas Cipayung meliburkan pemain samapi 2 Juni 2020 mendatang.
Keputusan untuk meliburkan pemain juga tidak lepas dari fakta bahwa BWF telah menangguhkan turnamen bulu tangkis sampai tiga bulan ke depan.
Baca Juga: Usia Tak Lagi Muda, Greysia Polii Pilih Prioritaskan Dua Aspek Ini Menuju Olimpiade Tokyo 2020
"seluruh atlet pelatnas PBSI sebenarnya diizinkan pulang ke rumah masing-masing. Namun mengingat situasi pandemi virus Corona saat ini, Apriyani memilih tinggal di asrama Cipayung.
Sarana komunikasi secara daring pun menjadi alternatif Apriyani melepas rindu.
"Ya paling berkomunikasi lewat telepon, tanya kabar," kata Apriyani.
"Sebenarnya saya tidak mau merasakan apa yang saya rasakan, karena kalau saya merasakannya, nanti saya jadi sedih," lanjut dia.
Jumlah kasus virus Corona di Indonesia telah menyentuh angka lebih dari 7.000 kasus.
Lebih dari 800 orang telah dinyatakan sembuh, sementara kasus meninggal menyentuh angka lebih dari 600.
(*)
Source | : | Antara |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |