Paolo Maldini...#UCL ????????????????????
Serie A ????????????????????????????
UEFA Super Cup ????????????????????
Coppa Italia ????All-time greatest defender? pic.twitter.com/Bd94044hQs
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) June 26, 2016
Adapun Thierry Henry juga mempunyai catatan tak kalah mentereng dibanding Maldini.
Pemain legendaris Prancis yang saat itu membela Arsenal merupakan ujung timbak utama bagi The Gunners.
Henry berhasil menjadi top skorer Arsenal di Liga Inggris 2002/2003 dengan sumbangsih 24 gol dari 37 partai.
Sementara Nedved, hanya mampu membawa Juventus menjuarai Serie A 2002/2003 dan Piala Super Italia 2003.
Dengan perbandingan seperti itu, banyak yang memprediksi gelar Ballon d'Or bakal jatuh ke genggaman Paolo Maldini.
Sayangnya prediksi tersebut tak pernah terjadi setelah panitia penyelengara mengumumkan bahwa gelar pemain terbaik Eropa menjadi milik Nedved.
Pria yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Juventus itu meraih total 190 poin, mengalahkan Henry (128) dan Maldini (123).
Baca Juga: Jack Wilshere Pernah Sumpah Serapahi Arsenal Sebelum Habiskan 11 Tahun Berseragam The Gunners
Nedved mengatakan bahwa dirinya sempat terkejut saat diumumkan menjadi pemenang Ballon d'Or pada 2003 lalu.
"Saya bahkan tidak bermimpi memenangkan penghargaan seperti itu. Saya mendengar tentang nominasi dan berada di antara mereka (Henry dan Maldini)," kata Nedved.
"Tapi, saya tidak terlalu percaya diri dengan peluang saya. Saya tahu dengan prestasi saya tahun ini (2003), imbuhnya, seperti dikutip SportFEAT.com dari The Guardian.
Baca Juga: Marco Veratti Tepis Anggapan Pemain Paris Saint-Germain Mata Duitan
Meski demikian, pria yang tekenal dengan tendangan geledeknya itu mengaku bangga bisa merengkuh gelar sebagai pemain terbaik Benua Biru.
"Saya tidak pernah berpikir saya akan mengalahkan Thierry dan Paolo. Bahkan, Zizou (Zinedine Zidane). Saya sangat bahagia untuk diri saya sendiri, istri saya, anak-anak dan negara saya," ucap Nedved.
"Namun, jujur saja saya tidak tahu bagaimana saya bisa mengalahkan tiga pemain hebat itu."
Terlepas dari kontroversinya meraih Ballon d'Or, Nedved tetaplah Nedved yang memang dikenal sebagai salah satu gelandang jempolan saat itu.
Selama membela Juventus, Pavel Nedved berhasil meraih dua trofi Serie A, dua kali titel Piala Super Italia.
Adapun saat membela Lazio, Nedved berhasil membawa Elang Ibukota meraih satu gelar Piala Super Eropa, satu Piala Winners, dua titel Copa Italia dan 2 trofi Piala Super Italia.
View this post on Instagram
Source | : | The Guardian,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |