SportFEAT.COM - Eks pemain Juventus, Pavel Nedved, menceritakan pengalaman unik saat berhasil memboyong gelar pemain terbaik Eropa.
Pavel Nedved tercatat sempat memperkuat Juventus selama sembilan musim dari 2001 hingga 2009.
Bersama Bianconerri, Pavel Nedved sukses menyumbangkan beberapa gelar bergengsi seperti Liga Italia, Copa Italia hingga Piala Super Italia.
Tetapi yang paling diingat oleh mantan pemain Lazio itu tentu saat dirinya berhasil meraih gelar individu sebagai pemain terbaik Eropa pada 2003.
Saat itu, Nedved sukses mengangkangi nama-nama beken seperti, Zinedine Zidane, Thierry Henry hingga bek legendaris AC Milan Paolo Maldini.
Baca Juga: Akibat Menganggur Lama, Klub Spanyol Ini Rela Sulap Stadion Miliknya Demi Amankan Finansial
Pria kelahiran 30 Agustus 1972, itu, bahkan sempat membuat gempar usai menyabet gelar Ballon d'Or.
Pasalnya, Nedved tak pernah masuk menjadi kandidat utama sebagai pemenang Ballon d'Or berkat kontribusi yang tak sebaik kompetitornya.
Eks pemain Sparta Praha itu juga mengaku sempat bingung dirinya terpilih sebagai pemenang gelar individu paling presties sejagat raya tersebut.
Bagaimana tidak, jika dibandingkan Maldini atau Henry, kontribusi Nedved untuk Juventus terhitung tak sementereng keduanya.
Baca Juga: Menuju Bebas Virus Corona, Italia Mulai Bolehkan Sesi Latihan Terbuka
Contohnya adalah Paolo Maldini yang saat itu tengah berada di puncak karier profesionalnya berhasil membawa AC Milan menjuarai Liga Champions.
Uniknya, tim yang dikalahkan oleh Rossonerri saat itu adalah Juventus, yang notabene menjadi klub yang dibela Nedved.
Di babak final Liga Champions 2003, AC Milan mengalahkan Juventus lewat adu tendangan penalti di Old Trafford.
Paolo Maldini...#UCL ????????????????????
Serie A ????????????????????????????
UEFA Super Cup ????????????????????
Coppa Italia ????All-time greatest defender? pic.twitter.com/Bd94044hQs
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) June 26, 2016
Adapun Thierry Henry juga mempunyai catatan tak kalah mentereng dibanding Maldini.
Pemain legendaris Prancis yang saat itu membela Arsenal merupakan ujung timbak utama bagi The Gunners.
Henry berhasil menjadi top skorer Arsenal di Liga Inggris 2002/2003 dengan sumbangsih 24 gol dari 37 partai.
Sementara Nedved, hanya mampu membawa Juventus menjuarai Serie A 2002/2003 dan Piala Super Italia 2003.
Dengan perbandingan seperti itu, banyak yang memprediksi gelar Ballon d'Or bakal jatuh ke genggaman Paolo Maldini.
Sayangnya prediksi tersebut tak pernah terjadi setelah panitia penyelengara mengumumkan bahwa gelar pemain terbaik Eropa menjadi milik Nedved.
Pria yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Juventus itu meraih total 190 poin, mengalahkan Henry (128) dan Maldini (123).
Baca Juga: Jack Wilshere Pernah Sumpah Serapahi Arsenal Sebelum Habiskan 11 Tahun Berseragam The Gunners
Nedved mengatakan bahwa dirinya sempat terkejut saat diumumkan menjadi pemenang Ballon d'Or pada 2003 lalu.
"Saya bahkan tidak bermimpi memenangkan penghargaan seperti itu. Saya mendengar tentang nominasi dan berada di antara mereka (Henry dan Maldini)," kata Nedved.
"Tapi, saya tidak terlalu percaya diri dengan peluang saya. Saya tahu dengan prestasi saya tahun ini (2003), imbuhnya, seperti dikutip SportFEAT.com dari The Guardian.
Baca Juga: Marco Veratti Tepis Anggapan Pemain Paris Saint-Germain Mata Duitan
Meski demikian, pria yang tekenal dengan tendangan geledeknya itu mengaku bangga bisa merengkuh gelar sebagai pemain terbaik Benua Biru.
"Saya tidak pernah berpikir saya akan mengalahkan Thierry dan Paolo. Bahkan, Zizou (Zinedine Zidane). Saya sangat bahagia untuk diri saya sendiri, istri saya, anak-anak dan negara saya," ucap Nedved.
"Namun, jujur saja saya tidak tahu bagaimana saya bisa mengalahkan tiga pemain hebat itu."
Terlepas dari kontroversinya meraih Ballon d'Or, Nedved tetaplah Nedved yang memang dikenal sebagai salah satu gelandang jempolan saat itu.
Selama membela Juventus, Pavel Nedved berhasil meraih dua trofi Serie A, dua kali titel Piala Super Italia.
Adapun saat membela Lazio, Nedved berhasil membawa Elang Ibukota meraih satu gelar Piala Super Eropa, satu Piala Winners, dua titel Copa Italia dan 2 trofi Piala Super Italia.
View this post on Instagram
Source | : | The Guardian,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |