SportFEAT.COM - Pada gelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, timnas Korea Utara ternyata dilatih oleh Kim Jong-il, ayah dari Kim Jong-un.
Korea Utara (Korut) sempat membuat kejutan pada ajang Piala Dunia 2010 lalu.
Menjadi negara yang tak diunggulkan sama sekali di babak kualifikasi, timnas Korea Utara justru mampu melaju ke putaran final.
Penampilan di Afrika Selatan sepuluh tahun silam tersebut menjadi yang kedua kalinya bagi negara berpaham komunis itu.
Korut pertama kali tampil di turnamen akbar sepak bola empat tahunan itu pada Piala Dunia 1966 di Inggris.
Saat itu, Korut juga berhasil membuat kejutan dengan melaju sampai babak perempat final.
Negara tetangga Korea Selatan itu bahkan berhasil menumbangkan tim kuat Italia secara dramatis.
Baca Juga: Berkat Ciuman Hangat Pemain Hertha Berlin, Bundesliga Melunak Soal Aturan Ketat COVID-19
44 tahun berselang atau tepatnya di Afrika Selatan, Korut kembali mengejutkan jagat sepak bola dunia.
Kali ini bukan soal drama di atas lapangan, melainkan faktor non teknis.
Pertama, tangisan Jong Tae-se ketika menyanyikan lagu kebangsaan Korea Utara berkumandang sebelum pertandingan.
Hal itu cukup aneh lantaran sang penyerang sebenarnya lahir, besar dan bermain di kompetisi sepak bola Jepang.
Tae-se juga bukan sepenuhnya warga Korea Utara lantaran sang ayah berasal dari Seoul, ibu kota Korea Selatan.
Hal unik kedua yang berhasil membuat orang terkejut adalah keterlibatan Kim Jong-il, pemimpin tertinggi Korea Utara saat itu.
Kim Jong-il yang juga merupakan ayah dari Kim Jong-un ternyata aktor di balik layar peramu strategi timnas Korea Utara di Benua Hitam saat itu.
Baca Juga: Jalani Laga Perdana Setelah Ditangguhkan, Pelatih Borussia Dortmund Justru Merasa Aneh
Fakta mengejutkan itu sendiri mulai terkuat saat nakhoda "palsu" timnas Korut di Piala Dunia 2010, Kim Jong-hun, membocorkannya.
Jong-hun bahkan menyebut dirinya sebenarnya hanya sebagai asisten pelatih.
Sedangkan kemudi strategi bermain timnas Korea Utara adalah sang ditaktor ulung, Kim Jong-il.
"Saya hanya menjalankan perintah. Taktik dan strategi yang kami gunakan berasal dari dirinya (Jong-il)," kata Jong-hun, dikutip SportFEAT.com dari ESPN.
Lebih lanjut, Jong-hun mengatakan sang mantan pemimpin tertinggi Korea Utara itu menggunakan sebuah alat canggih untuk memberikan instruksi.
"Sepanjang pertandingan, dia menggunakan telepon khusus untuk menghubungi kami di lapangan," ucap Jong-hun.
"Telepon itu tidak bisa terlihat oleh mata telanjang orang-orang yang ada di stadion," ujarnya menambahkan.
Entah kebetulan atau tidak, keterlibatan Kim Jong-il itu berdampak pada performa timnas Korea Utara saat itu.
Tergabung ke dalam grup maut, Korut harus mengalami kekalahan dari juara lima kali Brasil di laga pembuka dengan skor 1-2.
Selanjutnya, di dua pertandingan sisa, Jong Tae-se dan kolega harus pasrah dipermak Portugal (0-7) dan Pantai Gading (0-3).
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Pernah Dibenturkan Ryan Giggs ke Dinding dalam Insiden Kaleng Minuman Soda
View this post on Instagram
Source | : | ESPN |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |