Prestasi besar nan manis yang pernah dicapai Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir adalah berhasil meraih keping medali emas Olimpiade Rio 2016.
Raihan tersebut membayar tuntas kegagalan mereka tatkala harus finis di urutan keempat dan gagal masuk semifinal pada Olimpiade London 2012 setelah kalah dari Joachim Fishcer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark).
Selain menjadi jawara Olimpiade, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir masih mampu membuktikan kualitas mereka.
Baca Juga: Flandy Limpele, Pelatih Baru Rival Marcus/Kevin dkk yang Pernah Moncer di 2 Sektor
Hal ini terlihat dari keberhasilan mereka saat menjadi Juara Dunia 2017, mengalahkan pasangan muda China, Zheng Si Wei/Cheng Qing Chen.
Torehan gelar juara Dunia 2017 itu menjadi gelar juara dunia kedua Tontowi/Liliyana setelah sebelumnya mereka juga berhasil jadi Juara Dunia 2013.
Titel Juara Dunia 2013 mungkin menjadi titik awal kesuksesan Tontowi/Liliyana.
Baca Juga: Jamie Carragher Ngemil Popcorn Saat Saksikan Perdebatan Gary Neville dan Agen Carlos Tevez
Bermain di kandang lawan, mereka sukses membukukan epic comeback saat menaklukkan Xu Chen/Ma Jin.
Pada 2015, Tontowi/Liliyana juga berhasil naik podium tertinggi ketika berhasil jadi Juara Asia.
Di ajang SEA Games, keduanya pernah meraih medali emas pada edisi 2011 dengan mengalahkan andalan Thailand saat itu, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam.
Baca Juga: Meroket Bersama Praveen Jordan, Melati Daeva Sudah Patok Target di Olimpiade Tokyo 2020
Sedangkan dari raihan gelar Super Series BWF dan BWF World Tour, Tontowi/Liliyana Natsir sudah wara-wiri juara.
Yang paling menonjol adalah keberhasilan mereka menjadi kampiun turnamen tertua sekaligus prestius, All England Open dalam tiga tahun beruntun, dari 2012 hingga 2014.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |