De Mos bahkan menganggap Nii Odartey Lamptey adalah pemain yang bakal menjadi penerus legenda Brasil Pele saking terpikatnya dengan sang pemain.
Meski berhasil masuk tim utama Anderlecht kala itu Nii Odartey Lamptey ternyaja jarang mendapatkan jam bermain lebih.
Bersama Anderlecht Nii Odartey Lamptey hanya mampu tampil sebanyak 30 laga dan mencetak sembilan gol.
Nii Odartey Lamptey pada akhirnya dipinjamkan ke PSV Eindhoven, di sana ia tampil apik dan berhasil menyarangkan 10 gol dari 22 laga.
Hal itu membuat Nii Odartey Lamptey dilirik oleh klub-klub Eropa lainnya.
Namun naas, situasi Nii Odartey Lamptey yang sedang diincar banyak klub dimanfaatkan sang agen yang mata duitan, Antonio Caliendo.
Agen asal Italia itu justru membawa Nii Odartey Lamptey untuk bermain di Aston Villa lantaran klub tersebut berani memberikan komisi sebesar 25 persen dari biaya transfer.
Baca Juga: Mantan Pria Paling Kuat Sedunia Nyaris Tewas Saat Bukukan Rekor Angkat Beban 500 Kg
Nii Odartey Lamptey yang tak tahu menahu masalah kontrak pemain lantas hanya mengikuti apa yang diminta oleh sang agen tersebut.
Hal ini terjadi karena dirinya memeliki latar belakang pendidikan yang rendah sehingga tak tahu kalau dirinya diperalat oleh sang agen.
“Itu tidak mudah, tetapi saya hanya ingin bermain. Saya tidak tahu tentang uang," ujar Lamptey dilansir SportFEAT.COM dari The Guardian.
"Saya tidak dapat memiliki pendidikan yang layak dan karena itu saya dicurangi dalam banyak hal dalam karier saya."
Di Aston Villa lah karier Nii Odartey Lamptey mulai meredup.
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |