SportFEAT.COM - Mantan pebulu tangkis nasional, Taufik Hidayat, menyatakan bahwa dirinya dulu pernah berniat membelot ke negara tetangga, Singapura.
Beberapa waktu lalu, Taufik Hidayat menjadi perbincangan hangat setelah berkoar soal praktek korupsi di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Mantan pebulu tangkis tunggal putra itu membongkar cara yang dilakukan para ASN demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Setelah kabar tersebut berangsur mereda, Taufik Hidayat kembali menjadi sorotan.
Baca Juga: Kangkangi Messi dan Ronaldo, Mantan Raja Tenis Jadi Atlet Terkaya Sekolong Langit
Hal itu tak lepas dari keinginannya untuk membelot dan mengkhianati Indonesia.
Keinginan dan niat Taufik Hidayat itu muncul pertama kalinya pada 2003 tatkala usianya baru menginjak 22 tahun.
Pada saat itu, mantan raja bulu tangkis dunia itu ingin melanjutkan studinya di Singapura.
Tak hanya soal pendidikan, Taufik muda rupanya juga mencari peluang dan celah agar bisa menjadi warga negara Singapura.
Niat Taufik Hidayat itu secara blak-blakan ia sampaikan ketika menghadiri acara peresmian penerimaan mahasiswa bary Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Dulu saya sempat ke Singapura, itu tahun 2003, dalam olahraga memang ada sedikit konflik, akhirnya saya memutuskan pindah ke Singapura selama empat bulan," kata Taufik Hidayat.
"Dan hampir di situ, saya memang (berkeinginan) pindah warga negara, tapi itu satu kepaksaan," imbuhnya, dilansir SportFEAT.com dari laman Kompas.com.
Baca Juga: Rencana Pensiun Pemain Ganda Putri Malaysia Gagal Total karena Virus Corona
Di sisi lain, niat berpindah kewarganegaraan bukanlah keinginan murni dari Taufik Hidayat.
Mantan rival Lee Chong Wei itu mengaku hasratnya itu muncul lantaran saat itu dirinya terbelit sebuah masalah.
"Bukan memang benar pure saya cinta karena pindah itu, tetapi terpaksa karena memang ada masalah," imbuh pria yang berusia 38 tahun itu.
Taufik Hidayat tak menyebut secara detail masalah yang membuatnya ingin membelot ke Negeri Singa tersebut.
Seiring berjalannya waktu, niatan Taufik untuk pindah negara lambat laun mulai terkikis hingga akhirnya memutuskan untuk mengabdi kepada Ibu Pertiwi.
"Tetapi setelah saya pikir lama lagi, keluarga, teman, sama sahabat dan yang lain semua, seenak-enaknya di negeri orang, enak sendiri tinggal di negeri Indonesia," imbuhnya.
Baca Juga: Satu Alasan yang Bikin Pemain Ganda Campuran Malaysia Tunda Gabung Pelatnas
"Dan itu menjadi motivasi saya 2003 saya kembali lagi, di awal 2004 saya mulai bermain lagi untuk Indonesia, dan di situlah motivasi tambahan saya."
"Bahwa Indonesia itu lebih kuat, bangsa yang besar, dari apa yang dipikirkan hanya sebagai materi," kata Taufik Hidayat.
Selama aktif bermain, Taufik Hidayat dikenal sebagai salah satu pemain tunggal putra terbaik di dunia.
Taufik tercatat telah banyak memenangkan gelar bergengsi di dunia.
Yang paling diingat tentu saat dirinya berhasil menggondol medali emas Olimpiade Athena 2004 lalu.
Baca Juga: Kembali ke Lapangan Latihan, Pemain Ganda Putra Malaysia Malah Canggung
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |