Tak hanya itu, suporter klub yang bermarkas di Elland Road itu sangat rajin berkelahi dengan pendukung lawan.
Namun semua itu berubah kala Howard Wilkinson datang atas rekomendasi sang legenda Sir Bobby Robson pada 1988.
Lambat laun Leeds United berhasil menujukkan performa meningkat tahun demi tahun.
Beberapa langkah jitu dilakukan Wilkinson kala memimpin pasukan The Whites termasuk strategi mendatangkan pemain.
Baca Juga: Sudah Pernah Latih Beberapa Pemain Top, Carlo Ancelotti Masih Berambisi Tangani Sosok Ini
Salah satu langkah berani yang dilakukan Wilkinson adalah mendepak ikon klub saat itu, John Seridan dan mendatangkan Gordon Strachan.
Strachan yang kala itu telah berumur 31 tahun didatangkan Wilkinson dari klub rivalnya Manchester United.
Strachan didapuk sebagai jenderal di lini tengah bersanding dengan Gary McAllister, David Batty dan Gary Speed.
Belum lagi terdapat beberapa nama potensial kala itu seperti Rod Wallace, Tony Dorigo Steve Hodge hingga Eric Cantona.
Hasil yang ditunggu-tunggu oleh pendukung Leeds United akhirnya benar-benar terjadi pada musim 1991-1992.
Leeds United yang tampil trengginas di kandang di musim tersebut tanpa sekali pun menderita kekalahan, berhasil mengangkat trofi di akhir musim.
The Whited berhasil mengumpulkan 82 poin atau unggul empat poin dari pesaing utamanya Manchester United yang harus rela menjadi runner-up.
Baca Juga: Ambisi Striker Buangan Manchester United Bersama Inter Milan di Sisa Musim
Source | : | berbagai sumber,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |