Alex Rins jatuh tersungkur dan menderita dislokasi pada bahu kirinya. Sementara Cal Crutchlow mengalami cedera punggung dan menjalani operasi.
Adapun Marc Marquez, ia mengalami crash hebat hingga membuat lengan kanannya patah.
Kejadian itu membuat Franco Morbidelli yang masih berusia 25 tahun itu pun kini semakin menyadari bahwa kompetisi MotoGP adalah olahraga yang berbahaya dan penuh risiko tinggi.
Baca Juga: Masalah Mesin Motor Yamaha M1 Bisa Untungkan Marc Marquez di Sisa Seri MotoGP 2020
"Kami melakukan olahraga yang berbahaya," ucap Franco Morbidelli, dikutip SportFEAT.com dari Speedweek.
"Cedera adalah risiko besar dari olahraga ini. Setiap kali kami tersungkur di lintasan, itu mendatangkan risiko besar pada kondisi tubuh kami," ucapnya.
"Ini memang bagian dari pekerjaan sekaligus olahraga kami," kata Morbidelli lagi.
Kecelakaan parah yang dilihatnya pada seri pembuka lalu memang membuat Morbidelli semakin berpikir soal risiko menjadi rider MotoGP.
Namun begitu, hal tersebut tak lantas membuatnya jadi penakut.
Morbidelli bahkan sudah membuktikannya pada seri Andalusia, ketika ia berhasil tampil cepat dan nyaris naik podium sebelum mesin Yamaha M1 miliknya mati karena masalah teknis.
"Saya tidak berpikir saya harus takut setelah tiga rider rival saya mengalami cedera," kata Morbidelli.
"Saya sendiri belum pernah mengalami hal semacam itu, dan sempat berpikir bahwa kecelakaan semacam itu tidak akan terjadi pada saya. Tapi kini saya sadar bahwa hal itu bisa terjadi pada siapapun.
Source | : | Speedweek |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |