Jarvis mengatakan bahwa butuh banyak aspek yang dipertimbangkan dalam proses negosiasi Rossi dengan Petronas Yamaha.
Terlebih, sepanjang sejarah belum pernah ada rider utama dengan nama besar 'turun takhta' dari tim pabrikan ke tim satelit.
"Seperti yang Razlan Razali (Bos Petronas) katakan ya, Valentino itu bukan pembalap sembarangan," kata Lin Jarvis, dikutip SportFEAT.com dari Corse di Moto.
"Ini memang tidak biasa. Tidak pernah ada dalam sejarah MotoGP bahwa ada pembalap juara dunia yang pindah dati tim pabrikan ke tim satelit.
"Namun yang jelas, tidak pernah ada masalah diskusi dengan Valentino, tapi memang detail negosiasi harus benar-benar dipertimbangkan. Ini semua butuh waktu," kata Jarvis lagi.
Sebelumnya sempat beredar rumor bahwa Rossi dan Petronas telah menyepakati kontrak satu tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun jika rider 41 tahun itu berhasil tampil apik pada kontrak tahun pettama.
Namun, isu tersebut langsung ditepis oleh manajer Petronas Yamaha, Razlan Razali.
Sementara itu, Lin Jarvis menjelaskan bahwa kesepkatan antara Rossi dan Petronas Yamaha tidak hanya butuh persrtujuan dua belah pihak.
Baca Juga: Bos Petronas Yamaha Mulai Hapus Keraguan Usai Lihat Valentino Rossi Kembali Berhasil Naik Podium
Namun juga ada pihak ketiga berupa investor di Malaysia yang juga perlu diyakinkan.
"Saya harus mengatakan bahwa kami juga butuh persetujuan dari tiga pihak yang saling terlibat. Semuanya harus saling menyetujui sebelum ada hitam di atas putih," ucap Jarvis.
"Valentino akan menandatangani dengan Yamaha, tapi tim satelit SRT Speang, Kedengarannya mudah, tapi aslinya tidak sesederhana itu," tandasnya.
Jarvis pun menegaskan bahwa kemungkinan besar para penggemar bisa mengetahui kepastian nasib Rossi dalam satu bulan ke depan atau pada September 2020.
Source | : | Corse di Moto |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |